Jumat, 01 Juni 2018

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR MORFOLOGI CHONDRICHTHYES

Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017

ABSTRAK
Pisces dapat dibagi menjadi kelompok Chondrichthyes (ikan tulang rawan) dan Osteichthyes (ikan tulang keras). Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Kamis, 23 Mei 2018, kami memilih spesimen spesimen Osteichthyes (Ikan Bertulang Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele sebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen tersebut. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi struktur morfologinya. Dalam pengamatan ini specimen spesimen ikan lele (Clarias sp.) dan ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki struktur morfologi yang hampir sama hanya berbeda pada bentuk sirip dan bentuk sirip dan sisik. Clarias sp. Tidak memiliki sisik dan memiliki bentuk sirip diphycercal sedangkan Cyprinus carpio memiliki bentuk sisik cyloid dan sirip homocercal.
Kata kunci: Osteichthyes / Clarias sp / Cyprinus carpio

PENDAHULUAN
Mahluk hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan sebagainya, khusunya hewan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di  alam semesta. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45 yang berbunyi :

 وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan semua jenis hewan. Bahkan ada yang berjalan diatas perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan empat kaki. Semuanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil baginya. Dalam praktikum ini, spesimen yang di amati adalah spesime Osteichthyes (Ikan Bertulang Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele.
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibiareptil,burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai (Kimball : 1998).
Pisces dapat dibagi menjadi kelompok Chondrichthyes (ikan tulang rawan) dan Osteichthyes (ikan tulang keras). Cohen (1970), menyatakan bahwa ada 515-555 jenis Chondrichthyes dan 19.135-20.980 Osteichthyes. Jumlah ini jauh lebih banyak dari seluruh vertebrata yang ada karena kurang lebih 80 % permukaan bumi tertutup air. Ada beberapa spesies ikan yang hidup di air tawar dan hidup di air asin. Cohen (1970), memperkirakan 58,2 % spesies hidup di laut dan 41,2% hidup di perairan air tawar. Diantara 41,2% ikan air tawar tersebut merupakan ikan asli air tawar (primer), 8,1% ikan bukan asli air tawar tetapi sudah teradaptasi di perairan tawar atau akibat domestikasi (sekunder) dan 0,6 % diodromous (ikan yang hidupnya selalu berpindah dari air tawar ke air asin atau sebaliknya) (Budiarti : 1992).
Dalam praktikum ini kami melakukan ppengamatan pada ikan bertulang keras (Osteichthyes). Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan-ikan yang masuk kelas Osteichthyes. Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam species hidup dalam air tawar atau air laut.
Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh kelas ini adalah: (1) Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidak memiliki sisik bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras. (2) Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala. Bentuk vertebrae bermacam-macam, pinna caudalis biasanya homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing nampak seperti rantai manik kecil. (3) Mempunyai rahang (gnathostomatos), terdapat tiga semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam. (4) Lengkung insang (gillarches) dari tulang sejati, bagian dalam insang terdapat pembuluh kapiler dan syaraf insang. Lengkung insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium). (5) Mempunyai sirip berpasangan, terdapat lubang hidung (nostril) yang berpasangan (dirhinous). (6) Sisik pada umumnya cycloid, ctenoid, dan beberapa golongan mempunyai sisik ganoid. Biasanya mempunyai gelembung renang (swimbladder). Tidak mempunyai cloaka (Grolier International : 1988).
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci) (Dody : 2004).
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah : pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : spesimen Osteichthyes (Ikan Bertulang Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 bulan Mei tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur Kerja
Untuk pengamatan pada praktikum ini. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh, Setelah mengamati,  menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan
HASIL
Hasil Pengamatan

Gambar 1. Bagian dorsal Ikan Lele

Gambar.2 Bagian Ventral Ikan Lele

Tabel 1. Tabel Karakter Morfologi Ikan Lele
Karakter Morfologi
Klasifikasi
Jumlah Sirip Punggung : 1
Sirip Ekor: 1
Sirip Anal : 1
Sirip Dada : 2
Sirip Perut : 2
Jari-jari Sirip : Keras
Panjang Kepala : 6 cm
Tinggi Kepala : 0,5cm
Lebar Kepala : 4,5cm
Lebar Mata: 0,3 cm
Panjang Keseluruhan : 28 cm
Tipe Sungut : Panjang
Bentuk Sirip : Diphycercal
Jumlah Sungut : 3 Pasang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :  Actinopterygii
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp.

Gambar 3. Bagian Dorsal Ikan Mas
Tabel 2. Tabel Karakter Morfologi Ikan Mas
Karakter Morfologi
Klasifikasi
Jumlah Sirip Punggung : 1
Sirip Ekor: 1
Sirip Anal : 1
Sirip Dada : 2
Sirip Perut : 2
Jari-jari Sirip : Lemah Mengeras
Panjang Kepala : 3,5 cm
Tinggi Kepala : 4 cm
Lebar Kepala : 3 cm
Lebar Mata: 0,8 cm
Panjang Keseluruhan : 19 cm
Tipe Sungut : Pendek
Bentuk Sirip : homocercal
Bentuk Sisik : Cyloid
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio











PEMBAHASAN
Ikan Lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan (Fitriah : 2011).
Ikan lele (Clarias sp.) Tengah badanya mempunyai potongan membulat dengan panjang badan 28 cm , dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi pada lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping). Kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang dengan panjang kepala 6 cm, tinggi 0,5 cm dan lebar kepala  4,5 cm. Mulut berada diujung moncng (terminal), dengan dihiasi 3 pasang sungut yang panjang. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas, lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Meiliki mata berbentuk kecil dengan lebar 0,3 cm.
Pada bagian tubuhnya terdapat 1 sirip punggung, 1 sirip ekor, 1 sirip anar, 2 sirip dada dan 2 sirip perut. Memiliki jari – jari sirip keras merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras. Dan memiliki bentuk sirip Diphycercal yang mana bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip. 
Berdasarkan kunci identifikasi famili spesimen Ikan lele yang diambil di Balung kabupaten Jember termasuk dalam family Cladiidae. Adapun urutan kunci identifikasinya sebgai berikut: 1.b-10.b (Cladiidae).
1.b
Sirip punggung (jika ada) tidak berduri……………………………………………..
10
10.b
Sirip punggung sangat panjang , paling tidak berjari – jari 24, 4 pasang sungut..
Clariidae
Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak, yang termsuk dalam golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels)yang pendek.
Ikan Mas (Cyprinus carpio) memiliki mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Memiliki sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan denagan lebar 0,8 cm. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Didalam moncong atau mulut ikan mas terdapat operculum, pre-operculum dan inter-operculum. Selain itu, pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek. Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu 1 sirip punggung ( dorsal fin ), 2 sirip dada ( pecioral fin ), 2 sirip perut (abdominal fin ), 1 sirip anal ( anal fin ), dan 1 sirip ekor ( caudal fin ).
Memiliki tipe Sungut pendek dan Bentuk Sirip homocercal, homocercal merupakan tipe sirip dimana columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama. Selain itu juga memiliki bentuk sisik yang keras yang mana merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.  Memiliki bentuk sisik Cyloid, ciri sisik ini adalah bagian anterior pada umumnya saling tumpang tindih dengan bagian posterior sisik yang ada di depannya. Terjadinya tumpang tindih atau yang disebut dengan imbricate pada sisik ikan ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan pada tipe sisik yang lain seperti sisik tipe cosmoid dan ganoid. Sisik tipe cycloid memiliki dua bagian, yakni bagian yang berupa tulang yang tersusun dari bahan organik berupa garam kalsium dan bagian berikutnya adalah lapisan fibrous (serat) yang tersusun dari kolagen (Djuanda : 1981).
Berdasarkan kunci identifikasi famili spesimen Ikan Mas yang diambil di Mangli Kabupaten Jember termasuk dalam Genus Cyprinus dan termasuk dalam spesies Cyprinus carpio. Adapun urutan kunci identifikasinya sebgai berikut: 1.a-2.d-7.c-19.b-36 (Cyprinus carpio).
1.a.    
Rangka terdiri dari tulang benar, bertutup insang ………
Subclassis Teleostei (2)

2.d.    

Bersisik atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung…………………………………
Ordo Ostariophysi (7)
7.c.    

Duri tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah mata, pinggir rongga mata bebas, atau tertutup oleh kulit, mulut agak kebawah, tidak pernah lebih dari 4 helai sungut. .................................................................
Familia Cyprinidae (19)
19.b.  

4 sungut, 3 baris gigi kerongkongan yang berbentuk geraham. ..............................................................................................
Genus Cyprinus ( 36 )
36.      
Cyprinus carpio


KALDOGRAM
Gambar 4. Kaldogram Clarias sp. dan Cyprinus carpio
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulakn bahwa spesimen ikan lele (Clarias sp.) dan ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki struktur morfologi yang hampir sama hanya berbeda pada bentuk sirip dan bentuk sirip dan sisik. Clarias sp. Tidak memiliki sisik dan memiliki bentuk sirip diphycercal sedangkan Cyprinus carpio memiliki bentuk sisik cyloid dan sirip homocercal.

DAFTAR PUSTAKA
Budiarti, Asiani, Palungkun, Roni, 1992. Dunia ikan Jakarta : Penebar Swadaya
Dody Hidayat dkk, 2004, Ensiklopedia umum dan IPTEK. Jakarta. PT.Lentera Abadi.
Djuanda, T. 1981. Taksonomi, Morfologi, dan Istilah-istilah Teknik Perikanan. Akademis Perikanan, Bandung
Fitriah Eka, S.Si. M.Pd. 2011. Panduan Praktikum Zoologi vertebrata. Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurdjati.
Grolier International. INC. 1988. Ilmu Pengetahuan popular jilid 5. Jakarta. PT.Widyadara.
Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Rabu, 09 Mei 2018

LAPORAN PRAKTIKUM ARTHROPODA


Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017
ABSTRAK
Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin, 24 April  2018, kami memilih spesimen insekta (Valanga migricornis dan Eurema daura), specimen crustacea (Penaeus sp) dan specimen Arachnida (laba – laba) sebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen tersebut. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi struktur morfologinya. Dalam pengamatan ini specimen insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala dan bagian badan yang menyatu dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.
Kata kunci: Insekta/Arachnida/Crustacea/Valanga migricornis/Eurema daura/Penaeus sp
PENDAHULUAN
                Mahluk hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan sebagainya, khusunya hewan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di  alam semesta. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45 yang berbunyi :
 وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan semua jenis hewan. Bahkan ada yang berjalan diatas perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan empat kaki. Semuanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil baginya. Dalam praktikum ini, spesimen yang di amati adalah spesime Insekta, crustacea dan arachnida. Hewan tersebut merupakan, hewan yang hidup di darat dan ada ada juga yang hidup di lautan.
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Kata Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat (Barnes : 1977).
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang. Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang lentur (Hala : 2007).
Ciri-ciri umum dari Arthropoda ialah : 1) Mempunyai appendage yang beruas. 2) Tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas. 3) Tubuh dibungkus oleh zat chtine, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar). 4) Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. 5) Sistem syaraf tangga tali. 6) Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel. Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu : 1) Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. 2) Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata. 3) Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton (Rusyana : 2011).
            Arthropoda dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas. Sedangkan pada praktikum yang kami lakukan menggunakan 4 spesimen yang tergolong dalam 3 kelas yaitu Insekta yang merupakan sub filum dari Hexapoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida yang tergolong dalam subfilum Chelicerata.
METODE PENELITIAN
  Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah : pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : spesimen insekta (Valanga migricornis dan Eurema daura), specimen crustacea (Penaeus sp) dan specimen Arachnida
Waktu dan Tempat Praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 bulan April tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur Kerja
Untuk pengamatan pada praktikum ini. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh,  dan ukuran tubuh. Setelah mengamati,  menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1 : Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
1.       KLASIFIKASI (Valanga migricornis)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Insekta
Ordo                : Orthoptera
Familia             : Acrididae
Genus              : Valanga
Spesies             : Valanga  migricornis
              Valanga  migricornis merupakan kelas Insekta. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Kaput/kepala memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli) (Erwin : 2011).
Pada praktikum yang telah kami lakukan pada belalang (Valanga  migricornis) memiliki tubuh berwarna coklat. Memiliki panjang tubuh 6 cm dan lebar 1 cm. Rangka luar yang terdiri dari kitin menutupi seluruh bagian tubuhnya.Terdapat 3 bagian tubuh yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat dua buah mata majemuk, tiga buah mata tunggal (oselus), sepasang antena dan alat-alat mulut. Alat-alat mulut terdiri dari bibir atas (labium), dan bibir bawah.
Pada Valanga  migricornis memiliki segmen. Masing-masing segmen tersebut mempunyai sepasang kaki. Segmen kaki dari bagian pangkal ke ujung tersusun sebagai berikut: coxa, trochanter, frmur, tibia, dan tarsus (kadang-kadang satu segmen). Selain itu pada bagian kaki terdapat bagian kaki depan dan juga terdapat kaki tengah. Pasangan sayap depan terlihat tebal menutupi pasangan sayap belakang yang seperti membran.
2.       KLASIFIKASI (Eurema daura)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Insekta
Ordo                : Lepidoptera
Familia             : Pieridae
Genus              : Eurema
Spesies             : Eurema daura
              Eurema daura atau yang sering disebut dengan kupu-kupu merupakan hewan yang termasuk dalam kelas insekta.  Hidupnya didaratan dan terbang bebas di udara karean memiliki sepasang sayap. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.
Pada praktikum yang telah kami lakukan Eurema daura memiliki warna tubuh coklat dengan panjang tubuh 2,5 m. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dengan sedikit bola bundar di ujungnya. Memilki dua mata majemuk yang terdiri dari banyak lensa hexagonal.  Selain itu terdapat labium atau bibir atas, dan labial palpus.
Pada Eurema daura memiliki sayap dengan panjang 4 cm, sayap pada bagian belakang memiliki panjang 2,8 cm dan sayap pada bagian depan memilki panjang 1,2 cm.
3.       KALSIFIKASI (Penaeus sp)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Crustacea
Ordo                : Deapoda
Familia             : Penaldae
Genus              : Penaeus
Spesies             : Penaeus sp
Penaeus sp atau yang sering disebut dengan kupu- kupu merupakan hewan yang termasuk dalam kelas crustacea. Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial.
Berdarakan praktikum yang telah dilakukan Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax. Bagian badan dan abdomen Penaeus sp memiliki 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang/ swimming legs) yang berjumlah 4 dan kaki untuk berjalan/ walking legs yang berjumlah 5. Panjang badan Penaeus sp adalah 10 cm dengan lebar 2,5 cm.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum.
Pada bagian kepala Penaeus sp memiliki sepasang mata majemuk, selain itu juga terdapat sepasang antena dan memiliki sepasang sirip kepala (scophocerit) dan sepasang alat pembantu rahang (maxilliped). Selain itu Penaeus sp meilki telson.
4.       KALSIFIKASI (Laba-laba)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Arachnida
Ordo                : Araneae
Familia             : Polcidae
         Dari praktikum yang kami lakukan spesies dari laba – laba yang diamati tidak di temukan. Sehingga kami hanya mampu mengidentifikasi sampai tingkat family. Tubuh laba- laba  terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. chepalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).
Pada chepalotoraks terdapat sepasang Chelicera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), sepasang mata dan empat pasang kaki untuk berjalan. 
KLADOGRAM
Gambar1. Kaldogram Hasil Pengamatan Arthropoda

KESIMPULAN
Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Arthropoda dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas Dalam pengamatan ini specimen insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala dan bagian badan yang menyatu dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. 
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Robert D. 1977. Invertebrates Zoology Third Edition. USA: Nueva Editorial Interamericana, S.A. de C.V.
Erwin, Mulyo. Binatang serangga. Jakarta: UIP , 2011
Hala, Yusminah. 2007.  Dasar Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press.
Rusyana, Adun. 2011. Zoology Invertebrata. Bandung: Alfabeta.