Siti Hartina
Tadris
Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM :
T20158017
ABSTRAK
Pisces dapat dibagi
menjadi kelompok Chondrichthyes (ikan tulang rawan) dan Osteichthyes (ikan
tulang keras). Kelompok
Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang
mengandung matriks kalsium fosfat. Dalam
pengamatan yang kami lakukan pada hari Kamis, 23 Mei 2018, kami memilih spesimen spesimen
Osteichthyes (Ikan Bertulang Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele sebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan
untuk mengidentifikasi
karakter morfologi spesimen tersebut. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi
struktur morfologinya. Dalam pengamatan ini specimen spesimen
ikan lele (Clarias sp.) dan
ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki
struktur morfologi yang hampir sama hanya berbeda pada bentuk sirip dan bentuk sirip
dan sisik. Clarias sp. Tidak memiliki
sisik dan memiliki bentuk sirip diphycercal sedangkan Cyprinus carpio memiliki
bentuk sisik cyloid dan sirip homocercal.
Kata kunci: Osteichthyes / Clarias sp / Cyprinus carpio
PENDAHULUAN
Mahluk
hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan
sebagainya, khusunya hewan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di alam
semesta. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana
dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45 yang berbunyi :
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ
فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ
رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا
يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya
: “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia
kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Dalam
ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan semua jenis hewan.
Bahkan ada yang berjalan diatas perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan
empat kaki. Semuanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil baginya. Dalam
praktikum ini, spesimen yang di amati adalah spesime Osteichthyes (Ikan
Bertulang Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele.
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang
memiliki tulang
belakang yang
tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar
dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut",
atau hagfish), amfibia, reptil,burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata
diketahui memiliki dua pasang tungkai (Kimball : 1998).
Pisces
dapat dibagi menjadi kelompok Chondrichthyes (ikan tulang rawan) dan
Osteichthyes (ikan tulang keras). Cohen (1970), menyatakan bahwa ada 515-555
jenis Chondrichthyes dan 19.135-20.980 Osteichthyes. Jumlah ini jauh lebih
banyak dari seluruh vertebrata yang ada karena kurang lebih 80 % permukaan bumi
tertutup air. Ada beberapa spesies ikan yang hidup di air tawar dan hidup di
air asin. Cohen (1970), memperkirakan 58,2 % spesies hidup di laut dan 41,2%
hidup di perairan air tawar. Diantara 41,2% ikan air tawar tersebut merupakan
ikan asli air tawar (primer), 8,1% ikan bukan asli air tawar tetapi sudah
teradaptasi di perairan tawar atau akibat domestikasi (sekunder) dan 0,6 %
diodromous (ikan yang hidupnya selalu berpindah dari air tawar ke air asin atau
sebaliknya) (Budiarti : 1992).
Dalam
praktikum ini kami melakukan ppengamatan pada ikan bertulang keras
(Osteichthyes). Kelompok
Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang
mengandung matriks kalsium fosfat. Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah
ikan-ikan yang masuk kelas Osteichthyes. Tubuhnya berskeleton tulang keras,
terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan
sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam species hidup dalam air tawar
atau air laut.
Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh
kelas ini adalah: (1) Kulit
banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik, beberapa
spesies tidak memiliki sisik bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral.
Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras. (2) Mulut
terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada
tulang tempurung kepala. Bentuk vertebrae bermacam-macam, pinna caudalis
biasanya homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing nampak seperti rantai
manik kecil. (3) Mempunyai
rahang (gnathostomatos), terdapat tiga semisercular canal pada alat
keseimbangan atau alat pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam.
(4) Lengkung insang (gillarches) dari
tulang sejati, bagian dalam insang terdapat pembuluh kapiler dan syaraf insang.
Lengkung insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium).
(5) Mempunyai sirip berpasangan, terdapat
lubang hidung (nostril) yang berpasangan (dirhinous).
(6) Sisik pada umumnya cycloid, ctenoid,
dan beberapa golongan mempunyai sisik ganoid. Biasanya mempunyai gelembung
renang (swimbladder). Tidak mempunyai cloaka (Grolier
International : 1988).
Ikan adalah
anggota vertebrata poikilotermik (berdarah
dingin yang hidup di air dan bernapas dengan insang.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan
jumlah spesies lebih dari 27,000 di
seluruh dunia. Secara taksonomi,
ikan tergolong kelompok paraphyletic yang
hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan
tanpa rahang (kelas Agnatha,
75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes,
800 spesies termasuk hiu dan pari),
dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv,
bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai
dari paus hiu yang
berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout
infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira
1/4 inci) (Dody : 2004).
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Praktikum
Alat
yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah :
pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di
amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen
yang diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan
yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk
mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk
melakukan pengamatan diantaranya : spesimen Osteichthyes (Ikan Bertulang
Keras) yaitu ikan mas dan ikan lele.
Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 bulan Mei tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN
JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur
Kerja
Untuk pengamatan pada
praktikum ini. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan
spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan
kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen. Setelah
diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh,
Setelah mengamati, menggambar secara skematis spesimen dan memberi
keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai
tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci identifikasinya
serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan
terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan
HASIL
Hasil Pengamatan
Gambar 1. Bagian dorsal Ikan Lele |
Gambar.2 Bagian Ventral Ikan Lele |
Tabel 1. Tabel Karakter Morfologi
Ikan Lele
Karakter Morfologi
|
Klasifikasi
|
Jumlah
Sirip Punggung : 1
Sirip
Ekor: 1
Sirip
Anal : 1
Sirip
Dada : 2
Sirip
Perut : 2
Jari-jari
Sirip : Keras
Panjang
Kepala : 6 cm
Tinggi
Kepala : 0,5cm
Lebar
Kepala : 4,5cm
Lebar
Mata: 0,3 cm
Panjang
Keseluruhan : 28 cm
Tipe
Sungut : Panjang
Bentuk
Sirip : Diphycercal
Jumlah
Sungut : 3 Pasang
|
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Ostariophysi
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias sp.
|
Gambar 3. Bagian Dorsal Ikan Mas |
Tabel 2. Tabel Karakter Morfologi Ikan Mas
Karakter
Morfologi
|
Klasifikasi
|
Jumlah
Sirip Punggung : 1
Sirip
Ekor: 1
Sirip
Anal : 1
Sirip
Dada : 2
Sirip
Perut : 2
Jari-jari
Sirip : Lemah Mengeras
Panjang
Kepala : 3,5 cm
Tinggi
Kepala : 4 cm
Lebar
Kepala : 3 cm
Lebar
Mata: 0,8 cm
Panjang
Keseluruhan : 19 cm
Tipe
Sungut : Pendek
Bentuk
Sirip : homocercal
Bentuk
Sisik : Cyloid
|
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Cypriniformes
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Spesies
: Cyprinus carpio
|
PEMBAHASAN
Ikan
Lele (Clarias sp.) merupakan
jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin.
Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah
yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari
makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung
di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan (Fitriah
: 2011).
Ikan
lele (Clarias sp.) Tengah
badanya mempunyai potongan membulat dengan panjang badan 28 cm , dengan kepala
pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih
kesamping (compressed), jadi pada lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang
( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping). Kepala bagian atas dan bawah
tertutup oleh pelat tulang dengan panjang kepala 6 cm, tinggi 0,5 cm dan lebar
kepala 4,5 cm. Mulut berada diujung
moncng (terminal), dengan dihiasi 3 pasang sungut yang panjang. Lubang hidung
yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas, lubang hidung
sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada di belakang
sungut nasal. Meiliki mata berbentuk kecil dengan lebar 0,3 cm.
Pada bagian tubuhnya
terdapat 1 sirip punggung, 1 sirip ekor, 1 sirip anar, 2 sirip dada dan 2 sirip
perut. Memiliki jari – jari sirip keras merupakan jari jari sirip yang tidak
berbuku-buku dan keras. Dan memiliki bentuk sirip Diphycercal yang mana bentuk
pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris dengan ruas vertebrae
terakhir tidak mencapai ujung sirip.
Berdasarkan kunci
identifikasi famili spesimen Ikan lele yang diambil di Balung
kabupaten Jember termasuk dalam family Cladiidae. Adapun urutan kunci
identifikasinya sebgai berikut: 1.b-10.b (Cladiidae).
1.b
|
Sirip
punggung (jika ada) tidak berduri……………………………………………..
|
10
|
10.b
|
Sirip
punggung sangat panjang , paling tidak berjari – jari 24, 4 pasang sungut..
|
Clariidae
|
Ikan Mas (Cyprinus
carpio) merupakan
jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak,
yang termsuk dalam golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang
dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih,
lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels)yang pendek.
Ikan
Mas (Cyprinus carpio) memiliki
mulut
kecil, membelah bagian depan kepala. Memiliki sepasang mata bisa dibilang cukup
besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan denagan lebar 0,8 cm.
Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang
terletak di bagian belakang kepala. Didalam moncong atau mulut ikan mas
terdapat operculum, pre-operculum dan inter-operculum. Selain itu, pada
bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek. Ikan mas
memiliki lima buah sirip, yaitu 1 sirip punggung ( dorsal fin ), 2 sirip
dada ( pecioral fin ), 2 sirip perut (abdominal fin ), 1 sirip anal (
anal fin ), dan 1 sirip ekor ( caudal fin ).
Memiliki
tipe Sungut pendek dan Bentuk Sirip homocercal, homocercal merupakan tipe sirip
dimana columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak
membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama. Selain
itu juga memiliki bentuk sisik yang keras yang mana merupakan jari jari sirip
yang tidak berbuku-buku dan keras. Memiliki
bentuk sisik Cyloid, ciri sisik ini adalah bagian anterior pada umumnya saling
tumpang tindih dengan bagian posterior sisik yang ada di depannya. Terjadinya
tumpang tindih atau yang disebut dengan imbricate pada sisik ikan ini
memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan pada tipe sisik yang
lain seperti sisik tipe cosmoid dan ganoid. Sisik tipe cycloid memiliki dua
bagian, yakni bagian yang berupa tulang yang tersusun dari bahan organik berupa
garam kalsium dan bagian berikutnya adalah lapisan fibrous (serat) yang
tersusun dari kolagen (Djuanda : 1981).
Berdasarkan kunci
identifikasi famili spesimen Ikan Mas yang diambil di Mangli Kabupaten
Jember termasuk dalam Genus Cyprinus dan termasuk dalam spesies Cyprinus carpio. Adapun urutan
kunci identifikasinya sebgai berikut: 1.a-2.d-7.c-19.b-36 (Cyprinus carpio).
1.a.
|
Rangka
terdiri dari tulang benar, bertutup insang ………
|
Subclassis Teleostei (2)
|
2.d.
|
Bersisik
atau tidak, bersungut dikelilingi mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari
yang mengeras atau empat jari-jari mengeras, pada sirip punggung…………………………………
|
Ordo
Ostariophysi (7)
|
7.c.
|
Duri
tunggal atau berbelah mungkin ada dimuka atau dibawah mata, pinggir rongga
mata bebas, atau tertutup oleh kulit, mulut agak kebawah, tidak pernah lebih
dari 4 helai sungut. .................................................................
|
Familia
Cyprinidae (19)
|
19.b.
|
4
sungut, 3 baris gigi kerongkongan yang berbentuk geraham. ..............................................................................................
|
Genus
Cyprinus ( 36 )
|
36.
|
Cyprinus carpio
|
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulakn bahwa spesimen ikan lele (Clarias sp.) dan
ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki
struktur morfologi yang hampir sama hanya berbeda pada bentuk sirip dan bentuk sirip
dan sisik. Clarias sp. Tidak memiliki
sisik dan memiliki bentuk sirip diphycercal sedangkan Cyprinus carpio memiliki
bentuk sisik cyloid dan sirip homocercal.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarti, Asiani,
Palungkun, Roni, 1992. Dunia ikan Jakarta : Penebar Swadaya
Dody Hidayat dkk, 2004,
Ensiklopedia umum dan IPTEK. Jakarta. PT.Lentera Abadi.
Djuanda,
T. 1981. Taksonomi, Morfologi, dan Istilah-istilah Teknik Perikanan. Akademis
Perikanan, Bandung
Fitriah
Eka, S.Si. M.Pd. 2011. Panduan Praktikum Zoologi
vertebrata. Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurdjati.
Grolier International.
INC. 1988. Ilmu Pengetahuan popular jilid 5. Jakarta. PT.Widyadara.
Kimball, John W.
1998. Biologi Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.