Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN
JEMBER
NIM : T20158017
ABSTRAK
Arthropoda dari bahasa Yunani
yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi
arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin, 24 April 2018, kami memilih spesimen insekta (Valanga migricornis dan Eurema daura), specimen
crustacea (Penaeus sp) dan specimen
Arachnida (laba – laba) sebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut
bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen tersebut. Metode yang di gunakan adalah
dengan mengindentifikasi struktur morfologinya. Dalam pengamatan ini specimen
insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks,
dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala
dan bagian badan yang menyatu
dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian
anterior dan abdomen pada bagian posterior.
Kata kunci: Insekta/Arachnida/Crustacea/Valanga
migricornis/Eurema daura/Penaeus sp
PENDAHULUAN
Mahluk
hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan
sebagainya, khusunya hewan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di alam semesta. Ada yang hidup di darat dan ada
pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45
yang berbunyi :
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ
فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ
رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا
يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua
jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu”
Dalam
ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan semua jenis hewan.
Bahkan ada yang berjalan diatas perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan
empat kaki. Semuanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil baginya. Dalam
praktikum ini, spesimen yang di amati adalah spesime Insekta, crustacea dan
arachnida. Hewan tersebut merupakan, hewan yang hidup di darat dan ada ada juga
yang hidup di lautan.
Arthropoda
merupakan filum terbesar dalam kerajaan
Animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Kata Arthropoda dari bahasa
Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki.
Jadi arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dengan demikian, filum ini mencakup
sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini
menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil
menghuni planet bumi. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di
darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan
sampai kedalaman 10.000 meter. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting,
udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta
spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan
anggota filum arthopoda di air dan di darat (Barnes : 1977).
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang
tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun
perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama
untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah
dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda
juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas
Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang
berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh.
Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang
disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan
oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton
yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang lentur (Hala : 2007).
Ciri-ciri
umum dari Arthropoda ialah :
1) Mempunyai appendage yang beruas. 2) Tubuhnya
bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas. 3) Tubuh
dibungkus oleh zat chtine, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar). 4) Biasanya
ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas
tersebut mudah digerakkan.
5) Sistem syaraf tangga tali.
6) Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi
darah dan disebut haemocoel. Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda
yang dapat dilihat dari luar, yaitu : 1) Ada embelan yang berbuku-buku yang
muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. 2) Ada organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata. 3) Ada
kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang
membentuk endoskeleton (Rusyana : 2011).
Arthropoda
dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas. Sedangkan pada praktikum yang kami
lakukan menggunakan 4 spesimen yang tergolong dalam 3 kelas yaitu Insekta yang merupakan sub filum dari Hexapoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida yang
tergolong dalam subfilum Chelicerata.
METODE PENELITIAN
Alat
dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah :
pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca
pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang
diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang
terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat
hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : spesimen insekta (Valanga
migricornis dan Eurema daura), specimen crustacea (Penaeus sp) dan specimen Arachnida
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Senin,
tanggal 24 bulan April tahun 2018. Praktikum ini bertempat di
Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur Kerja
Untuk
pengamatan pada praktikum ini. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya
meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan
menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen.
Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna
tubuh, simetri tubuh, dan ukuran tubuh. Setelah
mengamati, menggambar secara skematis spesimen dan memberi
keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai
tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci identifikasinya
serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan
terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1 : Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
1.
KLASIFIKASI
(Valanga
migricornis)
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Familia :
Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga migricornis
Valanga migricornis merupakan kelas Insekta. Insecta sering
disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6
(enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Tubuh
Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput/kepala, toraks, dan abdomen.
Kaput/kepala memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena,
mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli) (Erwin : 2011).
Pada praktikum
yang telah kami lakukan pada belalang (Valanga migricornis) memiliki tubuh berwarna coklat. Memiliki panjang
tubuh 6 cm dan lebar 1 cm. Rangka luar yang terdiri dari kitin
menutupi seluruh bagian tubuhnya.Terdapat
3 bagian tubuh yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat dua buah mata majemuk, tiga buah mata tunggal
(oselus), sepasang antena dan
alat-alat mulut. Alat-alat mulut terdiri dari bibir atas (labium), dan bibir bawah.
Pada Valanga migricornis memiliki segmen. Masing-masing
segmen tersebut mempunyai sepasang kaki. Segmen kaki dari bagian pangkal ke
ujung tersusun sebagai berikut: coxa,
trochanter, frmur, tibia, dan tarsus (kadang-kadang satu segmen). Selain itu
pada bagian kaki terdapat bagian kaki depan dan juga terdapat kaki tengah. Pasangan
sayap depan terlihat tebal menutupi pasangan sayap belakang yang seperti
membran.
2.
KLASIFIKASI
(Eurema daura)
Kingdom : Animalia
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Familia :
Pieridae
Genus : Eurema
Spesies : Eurema daura
Pada praktikum yang telah kami lakukan Eurema daura memiliki warna tubuh coklat
dengan panjang tubuh 2,5 m. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dengan
sedikit bola bundar di ujungnya. Memilki dua mata
majemuk yang terdiri dari banyak lensa hexagonal. Selain itu terdapat labium atau bibir atas,
dan labial palpus.
Pada Eurema daura memiliki
sayap dengan panjang 4 cm, sayap pada bagian belakang memiliki panjang 2,8 cm
dan sayap pada bagian depan memilki panjang 1,2 cm.
3.
KALSIFIKASI
(Penaeus sp)
Kingdom : Animalia
Kelas : Crustacea
Ordo : Deapoda
Familia :
Penaldae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus sp
Penaeus sp atau yang sering disebut dengan kupu- kupu merupakan hewan yang
termasuk dalam kelas crustacea. Udang hidup disemua
jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup diperairan laut, 10%
diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial.
Berdarakan
praktikum yang telah dilakukan Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada
disebut cephalothorax. Bagian badan
dan abdomen Penaeus sp
memiliki 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki
renang/ swimming legs) yang berjumlah 4 dan kaki untuk berjalan/ walking legs
yang berjumlah 5. Panjang badan Penaeus sp adalah 10 cm dengan lebar
2,5 cm.
Bagian
kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing
dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum.
Pada
bagian kepala Penaeus sp
memiliki sepasang mata majemuk, selain itu juga terdapat sepasang antena dan memiliki
sepasang sirip kepala (scophocerit)
dan sepasang alat pembantu rahang (maxilliped).
Selain itu Penaeus
sp meilki telson.
4. KALSIFIKASI (Laba-laba)
Kingdom : Animalia
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Familia :
Polcidae
Dari praktikum yang kami lakukan spesies dari laba –
laba yang diamati tidak di temukan. Sehingga kami hanya mampu mengidentifikasi
sampai tingkat family. Tubuh laba- laba terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks
(kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. chepalotoraks
adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks
(dada).
Pada chepalotoraks terdapat sepasang Chelicera
(alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), sepasang mata dan empat pasang kaki
untuk berjalan.
KLADOGRAM
Gambar1. Kaldogram Hasil Pengamatan Arthropoda |
KESIMPULAN
Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Arthropoda dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas Dalam pengamatan ini specimen insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala dan bagian badan yang menyatu dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.
DAFTAR PUSTAKA
Barnes,
Robert D. 1977. Invertebrates Zoology Third Edition. USA: Nueva
Editorial Interamericana, S.A. de C.V.
Erwin, Mulyo. Binatang serangga.
Jakarta: UIP , 2011
Hala, Yusminah. 2007. Dasar
Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press.
Rusyana, Adun. 2011. Zoology Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Super sekali 😁
BalasHapus