Senin, 26 Maret 2018


PRAKTIKUM ANNELIDA DAN PLATHYHELMINTHES

Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017

ABSTRAK
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata.Platyhelminthes merupakan cacing yang berbentuk pipih dan mempunyai tubuh simetri radial. Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin,19 Maret 2018, pada pengamtan ini terdaat Lumbricus sp, Alitta, Dugesia sp,Yungiasebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan untuk Mengidentifikasi karakter morfologi spesimenberdasarkan kunci identifikasi. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi struktur morfologi nya. Dalam pengamatan ini dapat di ketahui bahwa dari Filum Annelida yaitu Lumbricus spyang dapat diamati diantaranya mulut, clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus. Sedangkan Alitta, bagian tubuh yang dapat di amati diataranya, prostomium (bagian kepala awal), peristomium (bagian kepala selanjutnya), mulut, parapodia, seta, dan segemen.Planaria bagain tubuh yang dapat diamati berupa eye spots dan auricle serta intestine. Selanjtunya Yongia, bagian tubuh yang dapat diamati yaitu intensive dan pseudotentacel.


Kata kunci: Annelida/Platyhelminthes/Lumbricus sp/Alitta/Dugesia sp/Yungia
.
PENDAHULUAN
Annelida berasal dari kata Annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan Oidus yang berarti bentuk.Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata.Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yangterkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubungan denganserabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen.Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh (Rusyana : 2011)
Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter.Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
1.       Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.Contoh :Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae.Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan.Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif.Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
2.       Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh :Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah. Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya.
3.       Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.Kelas Hirudinea contohnya lintah.Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. (Syulasmi :2011).
Platyhelminthes merupakan cacing yang berbentuk pipih dan mempunyai tubuh simetri radial. Ukuran tubuh dari cacing ini bervariasi mulai yang tampak mikroskopis beberapa milimeter hingga berukuran panjang belasan meter.  Sebagian besar cacing pipih tidak berwarna.  Sementara yang hidup bebas ada yang berwarna coklat, abu, hitam atau berwarna cerah. Warna ini disebabkan karena adanya pigmen pada tubuhnya. Bagian ujung anterior pada cacing ini berupa kepala. Pada bagian ventralnya terdapat mulut atau lubang genital. Mulut dan lubang genital ini jelas pada Turbellaria, tetapi tidak tampak jelas pada Trematoda dan Cestoda (Kastawi, 2005)
Platyhelminthes memiliki bentuk tubuh simetris bilateral, tidak bersegmen, lunak, dan tentunya pipih. Simetris bilateral ini membuat bagian kiri dan kanan mereka simetris, juga memiliki kepala dan ekor, serta tubuh permukaan atas dan bawah. Platyhelminthes ini merupakan kelompok hewan triploblastik, yaitu hewan yang memiliki tiga lapisan embrionik: endoderm, ektoderm, dan mesoderm. Akan tetapi, mereka tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga dapat disebut sebagai hewan triploblastik aselomata. Selain itu, cacing pipih tidak bersegmen, sehingga antara kepala, dada, dan perut, tidak memiliki batas yang jelas. Cacing pipih memiliki organ tubuh, otak, dan juga sistem pencernaan dan ekskresi (walaupun tidak sempurna). Akan tetapi, mereka tidak memiliki sistem (organ) pernafasan dan juga sirkulasi.(Joko : 2009).
Platyhelminthes tidak memiliki organ pernafasan dan sirkulasi. Pertukaran oksigen dan karbondioksida hanya dapat terjadi melalui difusi sederhana. Dengan bentuknya yang pipih, luas permukaan menjadi meningkat, sehingga mereka dapat meletakkan sel-selnya sangat dekat dengan air. Difusi terjadi antara seluruh permukaan tubuh dengan air. Oleh karena itu, banyak anggota kelompok ini yang mikroskopis, dan spesies berukuran besar memiliki bentuk seperti pita atau bentuk seperti daun pipih. Pernafasan melalui seluruh permukaan tubuh ini membuat cacing pipih sangat rentan terhadap dehidrasi, sehingga mereka hidup di habitat air (tawar, laut, parasit dalam tubuh inang) atau daratan yang lembab.
Sistem saraf Platyhelminthes terdiri atas ganglion dengan tali saraf tepi (ventral) yang melintang dari ujung ke ujung tubuh. Kedua tali saraf itu terhubung dengan bentuk seperti tangga tali, oleh karena itu sistem saraf ini disebut sistem saraf tangga tali. Platyhelminthes memiliki bintik mata pada bagian kepala mereka. Bintik mata ini memiliki sel-sel yang peka cahaya dan terhubung pada sistem saraf. Bintik mata ini membuat cacing dapat membedakan antara gelap dan terang. (Campbell et al., 2008).
Sebagian besar Platyhelminthes memiliki rongga gastrovaskuler (perut) dengan hanya satu lubang (mulut), “mulut” ini terletak di bagian permukaan bawah dan biasanya di daerah pertengahan tubuh.Hewan ini menelan makanan dan mencabik-cabik menggunakan kontraksi otot dari ujung atas dari perut atau faring.Organ pencernaan (usus) dari cacing pipih bercabang-cabang di dalam tubuhnya, sehingga sekaligus berfungsi untuk distribusi makanan.Sel-sel yang berada di sekitar “usus” tersebut menelan sebagian besar partikel makanan dengan fagositosis untuk kemudian dicerna (intraseluler).Sistem pencernaan dengan hanya satu lubang ini (tidak punya anus, hanya mulut) dikatakan sistem pencernaan tidak sempurna. Beberapa jenis cacing pipih, seperti cacing pita yang bersifat parasit, malah tidak memiliki rongga perut sama sekali. Mereka menyerap makanan langsung dari dinding (permukaan) tubuh.
Ruang di antara kulit dan “usus” diisi oleh mesenkim (en: mesenchyme), yaitu jaringan pengikat yang terbuat dari sel-sel yang diperkuat dengan serabut kolagen. Mesenkim ini berperan seperti rangka, yang merupakan tempat menempelnya otot-otot.Pada mesenkim ini terkandung semua organ-organ internal dan dapat melewatkan oksigen, nutrisi, dan zat sisa.
Platyhelminthes memiliki sistem ekskresi yang terdiri dari jaring-jaring saluran (tubulus) halus yang disebut protonefridia (en: protonephridia). Pada protonefridia terdapat struktur gelembung berflagel yang disebut sel api (en: flame cell) yang menyebar di sekujur tubuh mereka. Atau dengan kata lain, protonefridia terdiri dari sel tabung (saluran), dan sel api dengan flagela yang bergetar (seperti api lilin yang bergoyang-goyang). Getaran ini berguna untuk menggerakkan air dan zat sisa ke dalam sel tabung (saluran) dan mengeluarkannya melalui pori-pori yang disebut nefridiofor (en: nephridiopore). Fungsi dari sel api yang paling utama adalah untuk menjaga keseimbangan osmosis antara cairan dalam tubuh dengan cairan di lingkungan; fungsi ekskresinya hanyalah sebagai fungsi sampingan. Cacing pipih mengeluarkan zat sisa nitrogen (amonia) melalui difusi dari permukaan tubuh, dan sisa metabolisme lain berdifusi ke dalam “usus” dan dikeluarkan melalui mulut. Sebagian besar tidak memiliki anus dan memuntahkan kembali partikel yang tidak dapat dicerna melalui mulutnya. Akan tetapi, beberapa spesies juga memiliki anus dan bahkan ada juga yang memiliki banyak anus dari usus yang bercabang-cabang. Hal ini terdapat pada spesies yang memiliki tubuh yang panjang, karena sangat sulit apabila tubuh yang panjang itu hanya memiliki satu atau dua lubang.
Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu macrostomorpha, Neoophora, Policladida.


METODE PENELITIAN
  Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah :pinset, papan seksisebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati.Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : spesimen porifera dan spesimen cnidaria.
.
Waktu dan Tempat Praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19 bulan Maret tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.

Prosedur Kerja
Untuk pengamatan specimen Annelida, pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) ntk memperjelas struktur morfologi specimen Annelida. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi: bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh, daerah anterior dan posterior dan ukuran tubuh. Setelah mengamati,  menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telahdiamati. Dan terakhir yaitu ,menganalisis hasil pengamatan.
Untuk pengamatan specimen Plathyhelmintes, pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen Plathyhelminthes. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi: bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh,  dan ukuran tubuh. Setelah mengamati,  menggambarsecara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telahdiamati. Dan terakhir yaitu ,menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1 : Hasil Pengamatan



PEMBAHASAN

1.       Annelida (Lumbricus sp)

a.       Klasifikasi

Kingdom                                 : Animalia
Phylum                                    : Annelida
Kelas                                        : Oligichaeta
Ordo                                        :Haplotaxido
Familia                                     : Lumbricidae
Genus                                      : Lumbricus
Spesies                                     : Lumbricus sp
b.      Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh                          :Memanjang dan bersegmen
Warna Tubuh                          :Hitam kecoklatan
Simetri Tubuh                          :Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior           : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh                         : P= 18 cm, L= 0,6 cm

2.       Annelida (Alitta)
a.       Klasifikasi
Kingdom                                 : Animalia
Phylum                                    : Annelida
Kelas                                        : Polychaeta                         
Ordo                                        :Phyllodocida
Familia                                     : Nereididae
Genus                                      : Alitta
b.      Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh                          : Memanjang dan bersegmen
Warna Tubuh                          :  Hijau kekuningan
Simetri Tubuh                          : Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior           : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh                         : P= 7 cm. L= 0,4 cm


3.       Plathyhelminthes (Dugesia sp)
a.       Klasifikasi
Kingdom                                 : Animalia
Phylum                                    : Platyhelminthes
Kelas                                        : Rhabditophora
Ordo                                        :Tricladida
Familia                                     : Dugesiidae
Genus                                      : Dugesia
Spesies                                     : Dugesia sp

b.      Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh                          : Pipih
Warna Tubuh                          : Hitam keabu-abuan
Simetri Tubuh                          : Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior           : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh                         : P= 0,4 cm L= 0,2 cm

4.       Plathyhelminthes(Yungia)
a.       Klasifikasi
Kingdom                                 : Animalia
Phylum                                    : Plathyhelminthes
Kelas                                        : Polycladida
Ordo                                        :Turbellaria
Familia                                     : Pseodocerotidae
Genus                                      : Yungia

b.      Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh                          : Melebar
Warna Tubuh                          : Putih Kekuningan dengan bintik cokelat
Simetri Tubuh                          : Bilateral
Ukuran Tubuh                         : P= 4,3 cm L= 3 cm
Pembahasan
Dari pengamatan yang telah di lakukan pada tanggal 19 Maret 2018 di Laboratorium Terpadu IAIN Jember, terdapat 2 Filum Spesimen yang di amati. Pertama yaitu filum Annelida dan yang kedua filum Plathyheminthes.Ada dua Annelida diantaranya cacing tanah dan cacing laut cacaing laut.Serta Plathyhelminthes yang diantaranya Planaria dan cacing laut (Polycladida).
Pengamatan yang pertama yaitu cacing tanah, cacing tanah ini berlokasi di Bondowoso. Cacing tanah yang diamati tergolong dalam filum Annelida, kelas Trematoda, genus Lumbricus, dan spesies Lumbricus sp. Panjang yang dimiliki cacing tanah ini 18 cm dengan lebar 0,6 cm, berwarna hitam kecoklatan. Bentuk tubuhnya memanjang dan bersegmen.Clitellum berada pada segmen ke 11 sampai 16.Lubang vas deverens berada pada segmen ke 20.Daerah Anterior dan posteriornya terlihat jelas, serta meiliki simetri tubuh bilateral.Bagian tubuh yang dapat diamati diantaranya mulut, clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus.
Pengamatan yang kedua yaitu cacing laut yang berlokasi di Pantai Papuma Jember.Cacing ini tergolong filum Annelida kelas Polychaeta dan genus Alitta. Cacing ini berwarna hijau kekuningan dengan memiliki panjang 7 cm dan lebar 0,4 cm. Bentuk tubuhnya simetri bilateral. Bagian tubuh yang dapat di amati diataranya, prostomium (bagian kepala awal), peristomium (bagian kepala selanjutnya), mulut, parapodia, seta, dan segemen.
Pengamatan yang ke tiga yaitu Plathyhelminthes.Plathyhelminthes yang pertama diamati adalah Planaria.Planaria ini berlokasi di SungaiKarang Pring.Planaria memiliki bentuk tubuh pipih, daerah anterior dan posterionya terlihat jelas, warna tubuhnya hitam dan bagian tepinya berwarna putih. Simetri tubuhnya bilateral dengan ukuran tubuh Panjang 0,4 cm dan Lear 0,2 cm.  Bagain tubuh yang dapat diamati berupa eye spots dan auricle.
Pengamatan yang terakhir yaitu Yongia.Yongia tergolong dalam kelas Polycladida dan ordo Turbellaria.Cacing ini memiliki bentuk melebar dengan warna tubuh kuning dengan bintik coklat. Panjang tubuhnya 4,3 cm dan lebar 3 cm. Memiliki simetri tubuh bilateral. Bagian tubuh yang dapat diamati yaitu intensive dan pseudotentacel.

KladogramAnnelida


Mulut
Anterior
Posterior
Segmen
Clitellum
Lubang Vas Deferen
Anus
Seta
Parapodia
Prostomium
Peristomium
1
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   




2
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   


ü   
ü   
ü   
ü   





Gambar 1.Kladogram Hasil Pengamatan Annelida



Kladogram Plathyhelminthes



Mata
Auricle
Intestine
Pseudotentacel
1
ü   
ü   
ü   

2


ü   
ü   





Gambar 2.Kladogram Hasil Pengamatan Plathyhelminthes


1.      Annelida (Lumbricus sp) Kelas: Olygochaeta       Familia:Lumbricidae
Kunci Identifikasi (Olygochaeta)
Annelida Oligochaeta
Adrian M. Pinder and Akifumi Ohtaka

7a. Chaetae with rudimentary upper teeth, anterior end usually greenish and posterior reddish when alive, thrashes or swims with spiral undulations ..............................LUMBRICULIDAE  (in part: Lumbriculus variegatus)
             7b. All chaetae simple pointed .................................................................................................. 8
8a. Earthworms, rarely aquatic; body wall thick; all chaetae fairly straight and generally not protruding far from the body wall; usually 8 chaetae per segment (if more then chaetae spread evenly around the segment, perichaetine); male pores on or after XIII, located two or more segments posterior to the last or only pair of testes; clitellum obvious, more than one cell thick, usually located behind the male pores ............Earthworms (several possible families)
8b. Aquatic or semi-aquatic worms; body wall usually thin; chaetae paired, = 8 per segment, usually protruding well out of the body wall; male pores always anterior to XIII, located in a testes segment or in the segment immediately posterior to testes; clitellum often inconspicuous, one-cellthick, covering the segment(s) with male pores ......................................................................  9
9a. Thin, small (usually < 15 mm) worms, usually cream to white when alive, body wall often noticeably cuticular (stiff and refractile) (Fig. 2B); chaetae sigmoid or straight, often without a distinct nodulus, often splayed (Fig. 1F); sometimes with dorsal chaetae absent, rarely with all chaetae absent; male ducts in XII; spermathecae in V ............................ ENCHYTRAEIDAE (in part)
9b. Usually larger (> 10 mm), usually pink to brown when alive, body wall not as above; chaetae with a nodulus; some chaetae always present, but may be absent dorsally; genitalia other than as above, often with more than one pair of genital organs ................................................... 10
11a. Spermathecae 1 to 4 pairs, usually in VI–IX; 1 or 2 pairs of simple male ducts lead to pores on XI and XII (or X and XI), usually on segment following the corresponding testes (rarely in the posterior intersegmental furrow of the testes segment) .................. other HAPLOTAXIDAE
11b. Spermathecae variable in number and position; 1 or more pairs of male ducts, each with a distinct atrium, with at least one pair leading to pores on the same segment as the corresponding testes ................................................... LUMBRICULIDAE (in part) (unlikely to occur in Malaysia)

Kunci Identifikasi dari Lumbricus sp Yaitu: 7b-8a-9b-11b

2.       Annelida (Alitta), Ordo PHYLLODOCIDAE
THE POLYCHAETE WORMS Definitions and Keys to the Orders, Families and Genera
By Kristian Fauchald
Ia. External segmentation and setae absent .............................................................................2
lb. External segmentation and/or setae present.................................................................... 4
4a (Ib). Body a flattened disc with indistinct segmentation; ectoparasitic SPINTHERIDAE
4b (lb). Body not a flattened disc; segmentation usually distinct, if indistinct, then body clearly longer than wide................................................................................................. 5
5a (4b). Dorsum with series of elytrae (scales) or distinct elytral scars present at the dorsal side of notopodial bases in several segments; felt of matted notosetae may be present.......................................................................................................................................... 6
5b (4b). Dorsum without elytrae, elytral scars or felt .........................................................11
I Ia (5b). Notopodia with expanded, golden or brassy setae that more or less cover the dorsum 12
11b (5b). Notosetae otherwise (may be absent) ' .................................................................13
13a (I lb). Posterior end covered ventrally by a chitinized shield .............STERNASPIDAE
13b (lib). Posterior end not covered by a shield ..................................................................14
14a (13b). Prostomium completely retracted between the first parapodia which have three pairs of tentacular cirri, partially supported by acicula ............PISIONIDAE (in part)
I 4b (13b). Prostomium not completely retracted between the first parapodia which are otherwise equipped ................................................................................................................. 15
I5a (14b). Anterior end with one or several series of long, specialized setae either covering the retractable anterior end or forming an operculum or a series of long protective spines (paleae) ........................................................................................................16
15b (14b). Anterior end without exceptionally long, specialized setae (NOTE: Short, strong hooks may be present)................................................................................................ 20
20a (15b). Anterior end, including in part the prostomium, transformed into a tentacular crown............................................................................................................................................ 21
20b (15b). Anterior end not transformed into a tentacular crown (NOTE: Antennae and tentacular cirri may be crowded near the anterior end) ....................................................25
25a (20b). Setiger 4 with one or a few thick spines; some median parapodia strongly modified, usually fanshaped; tubes parchmentlike, or, if horny, distinctly annulated .................................................................................................CHAETOPTERIDAE
25b (20b). Setiger 4 without thick spines (NOTE: Other setigers may have modified setae); no parapodia fanshaped;tubes never parchmentlike, if homy, then without annotations .................................................................................................................................26
26a (25b). Numerous tentacles on the lower side of the prostomium or on the peristomium; branchiae, if present, li mited to a few pairs of anterior setigers ................27
26b (25b). Anterior end with a limited (10 or fewer pairs, usually) number of antennae and tentacular cirri, or without appendages ........................................................................29
29a (26b). Prostomium with at least one pair of antennae; peristomium usually with paired palps or tentacular cirri ...............................................................................................30
29b (26b). Prostomium without appendages or with a single antenna; peristomium with paired dorsal palps, maximally two pairs of tentacular cirri or without appendages .....58
30a (29a). Prostomium continued posteriorly in a caruncle; large notosetae furcate; others smooth or serrated . ..................................................................................................................31
30b (29a). Caruncle absent; furcate notosetae, if present, small, or furcate setae only kind of setae present ................................................................................................................32
32a (30b). Palps absent .................................................................................................33
32b (30b). Palps present, sometimes as ventrolateral pads on the peristomium or fused to the anterior end of the prostomium so that the latter appear cleft, but usually free and digitate ........................................................................................................................................49
33a (32a). Setae absent; acicula present only in the prolonged acicular lobes of the second segment (first segment in juveniles); otherwise absent .........................TOMOPTERIDAEE
33b (32a). Setae or acicula or both present in most segments. ...........................................34
34a (33b). Prostomium long and conical; usually annulated, with two pairs of antennae at the tip............................................................................................................................................ 35
34b (33b). Prostomium no more than twice as long as wide, never annulated; antennae long or short................................................................................................................................ 36
36a (34b). Jaws present ...............................................................................................................37
36b (34b). Jaws absent............................................................................................................... 40
40a (38b). One pair of antennae; interstitial forms ...................................PROTODRILIDAE
40b (36b). More than one pair of antennae ...........................................................................41
41 a (40b). Eyes larger than the rest of the prostomium, with well defined lenses and pigment layers .......................................................................................................ALCIOPIDAE
41b (40b). Eyes, if present, smaller than the prostomium proper, usually small pigment cups, but lensed eyes occur ....................................................................................................42
42a (41b). Series of large epithelial capsules on the dorsum; two or three pairs of lateral antennae and one median, unpaired antenna ......................................SPHAERODORIDAE
42b (4tb). Epithelial capsules absent (NOTE: Dorsal cirri of phyllodocids may be inflated, but are associated with the parapodia rather than situated on the dorsum) ..43
43a (42b). Dorsal cirri large and foliose................................................ PHYLLODOCIDAE

Kunci Identifikasi Annelida (Alitta) : 1b-4b-5b-11b-13b-14b-15b-20b-25b-26b-29a-30b-32a-33b-36b-40b-41b-42b-43a

3.        Plathyhelminthes (Dugesia sp)
A key to the freshwater triclads (Platyhelminthes, Tricladida) of Herzegovina watercourses
             1a. Head with awl-shaped tentacles of variable length.______ 2
             1b. Head without awl-shaped tentacles.______ 3
3a. One pair of eyes (occasionally one can find ani-mals with three, four or five eyes).______ 4
3b.Eyes numerous along the margins or around the head or anterior part of the body.______ 5
4a. Non pigmented species.______ 6
4b. Pigmented species.______ 7
7a. Dorsal color usually a shade of brown, grey or black. Ventral surface paler. Head truncate, slightly rounded on its margins. Usually not longer than 12 mm. ______ Planaria torva
7b. Head triangular.______ 9
9a. Head markedly triangular.______ 10
9b. Head more rounded. Eyes situated in a non pigmented cup. Distance between eyes greater than that from the eyes to the margins of the head. Animals with three or four eyes could be found. Body color in different shades of brown.Ventral side paler.Usually not longer than 25 mm, but individuals of up to 43 mm were recorded. ______ Schmidtea polychroa
10a. Anterior margin and lateral auricles sharply pointed. Dorsal surface of the body blotchy withgrey and brown spots. Pharynx pigmented.______ Girardia tigrina
10b. Dorsal surface brown, uniformly pigmented. Animals with more than two eyes (three or four)can be found.______ Dugesia sp.
           
            Kunci Identifikasi dari Dugesia sp : 1b-3a-4b-7b-9a-10b

KESIMPULAN
                Pada pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil dari identifikasi 4 spesimen yang diantaranya Lumbricus sp, Alitta, Dugesia sp,YungiaDari pengamatanyang telah dilakukan di ketahui bahwa dari Filum Annelida yaitu Lumbricus spyang dapat diamati diantaranya mulut, clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus. Sedangkan Alitta, bagian tubuh yang dapat di amati diataranya, prostomium (bagian kepala awal), peristomium (bagian kepala selanjutnya), mulut, parapodia, seta, dan segemen.Planaria bagain tubuh yang dapat diamati berupa eye spots dan auricle serta intestine. Selanjtunya Yongia, bagian tubuh yang dapat diamati yaitu intensive dan pseudotentacel.
DAFTAR PUSTAKA
           Campbell, J.W. 2008. Biologi Edisi kedelapan. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
           Pamungkas, Joko. 2009. Pengamatan Jenis Cacing Laor (Annelida, Polychaeta) di Perairan Desa                  Latuhalat Pulau Ambon dan Aspek Reproduksinya.Volume 5, Nomer 2. Tersedia di:                          https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=1142 Diakses 22 Maret 2018
           Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata . Bandung : Alfabeta.
         Syulasmi,A. Sriyati, S. Peristiwati. (2011). Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrata. Bandung:                       Universitas Pendidikan Biologi.