PRAKTIKUM ANNELIDA
DAN PLATHYHELMINTHES
Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN
JEMBER
NIM : T20158017
ABSTRAK
Annelida adalah hewan triploblastik
yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata.Platyhelminthes merupakan cacing yang
berbentuk pipih dan mempunyai tubuh simetri radial.
Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin,19 Maret 2018, pada
pengamtan ini terdaat Lumbricus sp, Alitta, Dugesia sp,Yungiasebagai objek
pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan untuk Mengidentifikasi karakter
morfologi spesimenberdasarkan kunci identifikasi. Metode yang di gunakan adalah dengan
mengindentifikasi struktur morfologi nya. Dalam pengamatan ini dapat di ketahui bahwa dari Filum Annelida
yaitu Lumbricus spyang dapat diamati diantaranya mulut,
clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus. Sedangkan
Alitta, bagian tubuh yang dapat di amati diataranya, prostomium (bagian kepala
awal), peristomium (bagian kepala selanjutnya), mulut, parapodia, seta, dan
segemen.Planaria bagain tubuh yang dapat diamati
berupa eye spots dan auricle serta intestine. Selanjtunya Yongia, bagian tubuh yang dapat diamati
yaitu intensive dan pseudotentacel.
Kata kunci: Annelida/Platyhelminthes/Lumbricus sp/Alitta/Dugesia sp/Yungia
.
PENDAHULUAN
Annelida berasal dari kata Annulus
yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan Oidus yang berarti bentuk.Annelida adalah hewan
triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik
selomata.Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh
darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap
segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh
beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan
ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun
demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk
seperti cincin yangterkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak
yang terhubungan denganserabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap
segmen.Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring,
lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan nefridia di setiap
segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh (Rusyana :
2011)
Filum ini ditemukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut.Panjang
anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter.Annelida dibagi
menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta
(cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
1.
Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa
yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut
banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta memiliki sepasang struktur
seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen
tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh
darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap
parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.Contoh
:Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica)
yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki
parapodia dan setae.Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan
untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan.Setae adalah
bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada
substrat dan juga membantu mereka bergerak.Cacing kerang, seperti Nereis adalah
pemangsa yang aktif.Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan
rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
2. Oligochaeta
Oligochaeta
(dalam
bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki
seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh :Oligochaeta yang paling
terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah
Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima),
cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster
longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali tanah. Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah,
yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari
tubuhnya.
3. Hirudinea
Hirudinea
merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1
– 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.Pada
anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit
hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa
(pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah
mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan
menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah
sebanyak mungkin.Kelas Hirudinea contohnya lintah.Kebanyakan tinggal di air
tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. (Syulasmi :2011).
Platyhelminthes merupakan cacing yang
berbentuk pipih dan mempunyai tubuh simetri radial. Ukuran tubuh dari cacing
ini bervariasi mulai yang tampak mikroskopis beberapa milimeter hingga
berukuran panjang belasan meter.
Sebagian besar cacing pipih tidak berwarna. Sementara yang hidup bebas ada yang berwarna
coklat, abu, hitam atau berwarna cerah. Warna ini disebabkan karena adanya
pigmen pada tubuhnya. Bagian ujung anterior pada cacing ini berupa kepala. Pada
bagian ventralnya terdapat mulut atau lubang genital. Mulut dan lubang genital
ini jelas pada Turbellaria, tetapi tidak tampak jelas pada Trematoda dan
Cestoda (Kastawi, 2005)
Platyhelminthes memiliki
bentuk tubuh simetris bilateral, tidak bersegmen, lunak, dan tentunya pipih.
Simetris bilateral ini membuat bagian kiri dan kanan mereka simetris, juga
memiliki kepala dan ekor, serta tubuh permukaan atas dan bawah. Platyhelminthes
ini merupakan kelompok hewan triploblastik,
yaitu hewan yang memiliki tiga lapisan embrionik: endoderm, ektoderm, dan
mesoderm. Akan tetapi, mereka tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga
dapat disebut sebagai hewan triploblastik
aselomata. Selain itu, cacing pipih tidak bersegmen, sehingga
antara kepala, dada, dan perut, tidak memiliki batas yang jelas. Cacing pipih
memiliki organ tubuh, otak, dan juga sistem pencernaan dan ekskresi (walaupun
tidak sempurna). Akan tetapi, mereka tidak memiliki sistem (organ) pernafasan
dan juga sirkulasi.(Joko : 2009).
Platyhelminthes tidak
memiliki organ pernafasan dan sirkulasi. Pertukaran oksigen dan karbondioksida
hanya dapat terjadi melalui difusi
sederhana. Dengan bentuknya yang pipih, luas permukaan menjadi meningkat,
sehingga mereka dapat meletakkan sel-selnya sangat dekat dengan air. Difusi
terjadi antara seluruh permukaan tubuh dengan air. Oleh karena itu, banyak
anggota kelompok ini yang mikroskopis, dan spesies berukuran besar memiliki
bentuk seperti pita atau bentuk seperti daun pipih. Pernafasan melalui seluruh
permukaan tubuh ini membuat cacing pipih sangat rentan terhadap dehidrasi,
sehingga mereka hidup di habitat air (tawar, laut, parasit dalam tubuh inang)
atau daratan yang lembab.
Sistem
saraf Platyhelminthes terdiri
atas ganglion dengan tali saraf tepi (ventral) yang melintang dari ujung ke
ujung tubuh. Kedua tali saraf itu terhubung dengan bentuk seperti tangga tali,
oleh karena itu sistem saraf ini disebut sistem saraf tangga tali.
Platyhelminthes memiliki bintik mata pada bagian kepala mereka. Bintik mata ini
memiliki sel-sel yang peka cahaya dan terhubung pada sistem saraf. Bintik mata
ini membuat cacing dapat membedakan antara gelap dan terang. (Campbell et al., 2008).
Sebagian besar
Platyhelminthes memiliki rongga gastrovaskuler (perut) dengan hanya satu lubang
(mulut), “mulut” ini terletak di bagian permukaan bawah dan biasanya di daerah
pertengahan tubuh.Hewan ini menelan makanan dan mencabik-cabik menggunakan
kontraksi otot dari ujung atas dari perut atau faring.Organ pencernaan (usus)
dari cacing pipih bercabang-cabang di dalam tubuhnya, sehingga sekaligus
berfungsi untuk distribusi makanan.Sel-sel yang berada di sekitar “usus”
tersebut menelan sebagian besar partikel makanan dengan fagositosis untuk kemudian
dicerna (intraseluler).Sistem pencernaan dengan hanya satu lubang ini (tidak
punya anus, hanya mulut) dikatakan sistem pencernaan tidak sempurna. Beberapa
jenis cacing pipih, seperti cacing pita yang bersifat parasit, malah tidak
memiliki rongga perut sama sekali. Mereka menyerap makanan langsung dari
dinding (permukaan) tubuh.
Ruang di antara kulit dan “usus”
diisi oleh mesenkim (en: mesenchyme), yaitu jaringan pengikat yang
terbuat dari sel-sel yang diperkuat dengan serabut kolagen. Mesenkim ini berperan
seperti rangka, yang merupakan tempat menempelnya otot-otot.Pada mesenkim ini
terkandung semua organ-organ internal dan dapat melewatkan oksigen, nutrisi,
dan zat sisa.
Platyhelminthes memiliki sistem
ekskresi yang terdiri dari jaring-jaring saluran (tubulus) halus yang disebut
protonefridia (en: protonephridia). Pada protonefridia terdapat struktur
gelembung berflagel yang disebut sel api (en: flame cell) yang menyebar
di sekujur tubuh mereka. Atau dengan kata lain, protonefridia terdiri dari sel
tabung (saluran), dan sel api dengan flagela yang bergetar (seperti api lilin
yang bergoyang-goyang). Getaran ini berguna untuk menggerakkan air dan zat sisa
ke dalam sel tabung (saluran) dan mengeluarkannya melalui pori-pori yang
disebut nefridiofor (en: nephridiopore). Fungsi dari sel api yang paling
utama adalah untuk menjaga keseimbangan osmosis antara cairan dalam tubuh
dengan cairan di lingkungan; fungsi ekskresinya hanyalah sebagai fungsi
sampingan. Cacing pipih mengeluarkan zat sisa nitrogen (amonia) melalui difusi
dari permukaan tubuh, dan sisa metabolisme lain berdifusi ke dalam “usus” dan
dikeluarkan melalui mulut. Sebagian besar tidak
memiliki anus dan memuntahkan kembali partikel yang tidak dapat dicerna melalui
mulutnya. Akan tetapi, beberapa spesies juga memiliki anus dan bahkan ada juga
yang memiliki banyak anus dari usus yang bercabang-cabang. Hal ini terdapat
pada spesies yang memiliki tubuh yang panjang, karena sangat sulit apabila
tubuh yang panjang itu hanya memiliki satu atau dua lubang.
Platyhelminthes dibagi
menjadi tiga kelas utama, yaitu macrostomorpha, Neoophora, Policladida.
METODE PENELITIAN
Alat
dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan
diantaranya adalah :pinset, papan
seksisebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar
(loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati.Buku
identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang terakhir
lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan
diantaranya : spesimen porifera dan
spesimen cnidaria.
.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Senin,
tanggal 19 bulan Maret tahun 2018. Praktikum ini bertempat di
Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur Kerja
Untuk pengamatan specimen Annelida, pertama menyiapkan alat dan bahan,
selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen
dengan menggunakan kaca pembesar (lup) ntk memperjelas struktur morfologi
specimen Annelida. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi:
bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh, daerah anterior dan posterior dan
ukuran tubuh. Setelah mengamati,
menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian
tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai
Spesies, dan menulis kunci
identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi
yang telahdiamati. Dan terakhir yaitu ,menganalisis hasil pengamatan.
Untuk pengamatan specimen Plathyhelmintes, pertama menyiapkan alat dan
bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu
mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas
struktur morfologi specimen Plathyhelminthes. Setelah diamati mencatat karakter
morfologi yang meliputi: bentuk tubuh, warna tubuh,
simetri tubuh, dan ukuran tubuh. Setelah mengamati, menggambarsecara
skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya
menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis
kunci identifikasinya serta membuat
dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telahdiamati. Dan terakhir yaitu
,menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1 : Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
1. Annelida (Lumbricus sp)
a.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Kelas : Oligichaeta
Ordo :Haplotaxido
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies :
Lumbricus sp
b.
Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh :Memanjang dan bersegmen
Warna Tubuh :Hitam kecoklatan
Simetri Tubuh :Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh : P= 18 cm, L= 0,6 cm
2.
Annelida (Alitta)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo :Phyllodocida
Familia : Nereididae
Genus : Alitta
b.
Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh :
Memanjang dan bersegmen
Warna Tubuh : Hijau kekuningan
Simetri Tubuh :
Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh : P= 7 cm. L= 0,4 cm
3. Plathyhelminthes (Dugesia sp)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Kelas : Rhabditophora
Ordo :Tricladida
Familia : Dugesiidae
Genus : Dugesia
Spesies :
Dugesia sp
b.
Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh :
Pipih
Warna Tubuh : Hitam keabu-abuan
Simetri Tubuh :
Bilateral
Daerah Anterior dan Posterior : Terlihat jelas
Ukuran Tubuh : P= 0,4 cm L= 0,2 cm
4. Plathyhelminthes(Yungia)
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Plathyhelminthes
Kelas : Polycladida
Ordo :Turbellaria
Familia : Pseodocerotidae
Genus : Yungia
b.
Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh :
Melebar
Warna Tubuh : Putih Kekuningan dengan bintik
cokelat
Simetri Tubuh :
Bilateral
Ukuran Tubuh : P= 4,3 cm L= 3 cm
Pembahasan
Dari pengamatan yang telah di
lakukan pada tanggal 19 Maret 2018 di Laboratorium Terpadu IAIN Jember,
terdapat 2 Filum Spesimen yang di amati. Pertama yaitu filum Annelida dan yang
kedua filum Plathyheminthes.Ada dua Annelida diantaranya cacing tanah dan
cacing laut cacaing laut.Serta Plathyhelminthes yang diantaranya Planaria dan
cacing laut (Polycladida).
Pengamatan yang pertama yaitu
cacing tanah, cacing tanah ini berlokasi di Bondowoso. Cacing tanah yang diamati tergolong dalam filum Annelida, kelas Trematoda,
genus Lumbricus, dan spesies Lumbricus sp. Panjang yang dimiliki cacing tanah ini 18 cm dengan lebar
0,6 cm, berwarna hitam kecoklatan. Bentuk tubuhnya memanjang dan
bersegmen.Clitellum berada pada segmen ke 11 sampai 16.Lubang vas deverens
berada pada segmen ke 20.Daerah Anterior dan posteriornya terlihat jelas, serta
meiliki simetri tubuh bilateral.Bagian tubuh yang dapat diamati diantaranya
mulut, clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus.
Pengamatan yang kedua yaitu
cacing laut yang berlokasi di Pantai Papuma Jember.Cacing ini tergolong filum
Annelida kelas Polychaeta dan genus Alitta. Cacing ini berwarna hijau
kekuningan dengan memiliki panjang 7 cm dan lebar 0,4 cm. Bentuk tubuhnya
simetri bilateral. Bagian tubuh yang dapat di amati diataranya, prostomium
(bagian kepala awal), peristomium (bagian kepala selanjutnya), mulut,
parapodia, seta, dan segemen.
Pengamatan yang ke tiga yaitu
Plathyhelminthes.Plathyhelminthes yang pertama diamati adalah Planaria.Planaria
ini berlokasi di SungaiKarang Pring.Planaria memiliki bentuk tubuh pipih,
daerah anterior dan posterionya terlihat jelas, warna tubuhnya hitam dan bagian
tepinya berwarna putih. Simetri tubuhnya bilateral dengan ukuran tubuh Panjang 0,4
cm dan Lear 0,2 cm. Bagain tubuh yang dapat
diamati berupa eye spots dan auricle.
Pengamatan yang terakhir yaitu
Yongia.Yongia tergolong dalam kelas Polycladida dan ordo
Turbellaria.Cacing ini memiliki bentuk melebar dengan warna tubuh kuning dengan
bintik coklat. Panjang tubuhnya 4,3 cm dan lebar 3 cm. Memiliki simetri tubuh
bilateral. Bagian tubuh yang dapat diamati yaitu intensive dan pseudotentacel.
KladogramAnnelida
|
Mulut
|
Anterior
|
Posterior
|
Segmen
|
Clitellum
|
Lubang Vas Deferen
|
Anus
|
Seta
|
Parapodia
|
Prostomium
|
Peristomium
|
1
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
2
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
|
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
Gambar 1.Kladogram Hasil Pengamatan Annelida
Kladogram
Plathyhelminthes
|
Mata
|
Auricle
|
Intestine
|
Pseudotentacel
|
1
|
ü
|
ü
|
ü
|
|
2
|
|
|
ü
|
ü
|
Gambar 2.Kladogram Hasil Pengamatan Plathyhelminthes
1. Annelida (Lumbricus sp) Kelas: Olygochaeta Familia:Lumbricidae
Kunci
Identifikasi
(Olygochaeta)
Annelida Oligochaeta
Adrian M. Pinder and Akifumi
Ohtaka
7a. Chaetae with rudimentary upper teeth,
anterior end usually greenish and posterior reddish when alive, thrashes or
swims with spiral undulations ..............................LUMBRICULIDAE (in part: Lumbriculus variegatus)
7b. All
chaetae simple pointed ..................................................................................................
8
8a. Earthworms, rarely aquatic; body
wall thick; all chaetae fairly straight and generally not protruding far from
the body wall; usually 8 chaetae per segment (if more then chaetae spread
evenly around the segment, perichaetine); male pores on or after XIII, located
two or more segments posterior to the last or only pair of testes; clitellum
obvious, more than one cell thick, usually located behind the male pores
............Earthworms (several possible families)
8b. Aquatic or semi-aquatic worms; body
wall usually thin; chaetae paired, = 8 per segment, usually protruding well out
of the body wall; male pores always anterior to XIII, located in a testes
segment or in the segment immediately posterior to testes; clitellum often
inconspicuous, one-cellthick, covering the segment(s) with male pores
...................................................................... 9
9a. Thin, small (usually < 15 mm)
worms, usually cream to white when alive, body wall often noticeably cuticular
(stiff and refractile) (Fig. 2B); chaetae sigmoid or straight, often without a
distinct nodulus, often splayed (Fig. 1F); sometimes with dorsal chaetae
absent, rarely with all chaetae absent; male ducts in XII; spermathecae in V
............................ ENCHYTRAEIDAE (in part)
9b. Usually larger (> 10 mm), usually
pink to brown when alive, body wall not as above; chaetae with a nodulus; some
chaetae always present, but may be absent dorsally; genitalia other than as
above, often with more than one pair of genital organs
................................................... 10
11a. Spermathecae 1 to 4 pairs, usually
in VI–IX; 1 or 2 pairs of simple male ducts lead to pores on XI and XII (or X
and XI), usually on segment following the corresponding testes (rarely in the
posterior intersegmental furrow of the testes segment) .................. other
HAPLOTAXIDAE
11b. Spermathecae variable in number and
position; 1 or more pairs of male ducts, each with a distinct atrium, with at
least one pair leading to pores on the same segment as the corresponding testes
................................................... LUMBRICULIDAE (in part)
(unlikely to occur in Malaysia)
Kunci Identifikasi dari Lumbricus sp Yaitu: 7b-8a-9b-11b
2.
Annelida (Alitta), Ordo PHYLLODOCIDAE
THE
POLYCHAETE WORMS Definitions and Keys to the Orders, Families and Genera
By Kristian Fauchald
Ia.
External segmentation and setae absent .............................................................................2
lb.
External segmentation and/or setae
present.................................................................... 4
4a
(Ib). Body a flattened disc with indistinct segmentation; ectoparasitic
SPINTHERIDAE
4b
(lb). Body not a flattened disc; segmentation usually distinct, if indistinct,
then body clearly longer than wide.................................................................................................
5
5a
(4b). Dorsum with series of elytrae (scales) or distinct elytral scars present
at the dorsal side of notopodial bases in several segments; felt of matted
notosetae may be present..........................................................................................................................................
6
5b
(4b). Dorsum without elytrae, elytral scars or felt .........................................................11
I
Ia (5b). Notopodia with expanded, golden or brassy setae that more or less
cover the dorsum 12
11b
(5b). Notosetae otherwise (may be absent) ' .................................................................13
13a
(I lb). Posterior end covered ventrally by a chitinized shield .............STERNASPIDAE
13b
(lib). Posterior end not covered by a shield ..................................................................14
14a
(13b). Prostomium completely retracted between the first parapodia which have
three pairs of tentacular cirri, partially supported by acicula ............PISIONIDAE
(in part)
I
4b (13b). Prostomium not completely retracted between the first parapodia which
are otherwise equipped .................................................................................................................
15
I5a
(14b). Anterior end with one or several series of long, specialized setae
either covering the retractable anterior end or forming an operculum or a
series of long protective spines (paleae) ........................................................................................................16
15b
(14b). Anterior end without exceptionally long, specialized setae (NOTE: Short,
strong hooks may be present)................................................................................................
20
20a
(15b). Anterior end, including in part the prostomium, transformed into a
tentacular crown............................................................................................................................................
21
20b
(15b). Anterior end not transformed into a tentacular crown (NOTE: Antennae and
tentacular cirri may be crowded near the anterior end) ....................................................25
25a
(20b). Setiger 4 with one or a few thick spines; some median parapodia strongly
modified, usually fanshaped; tubes parchmentlike, or, if horny, distinctly
annulated .................................................................................................CHAETOPTERIDAE
25b
(20b). Setiger 4 without thick spines (NOTE: Other setigers may have modified
setae); no parapodia fanshaped;tubes never parchmentlike, if homy, then without
annotations .................................................................................................................................26
26a
(25b). Numerous tentacles on the lower side of the prostomium or on the peristomium;
branchiae, if present, li mited to a few pairs of anterior setigers ................27
26b
(25b). Anterior end with a limited (10 or fewer pairs, usually) number of
antennae and tentacular cirri, or without appendages ........................................................................29
29a
(26b). Prostomium with at least one pair of antennae; peristomium usually with
paired palps or tentacular cirri ...............................................................................................30
29b
(26b). Prostomium without appendages or with a single antenna; peristomium with
paired dorsal palps, maximally two pairs of tentacular cirri or without
appendages .....58
30a
(29a). Prostomium continued posteriorly in a caruncle; large notosetae furcate;
others smooth or serrated . ..................................................................................................................31
30b (29a). Caruncle absent; furcate
notosetae, if present, small, or furcate setae only kind of setae present
................................................................................................................32
32a (30b). Palps absent .................................................................................................33
32b (30b). Palps present, sometimes as
ventrolateral pads on the peristomium or fused to the anterior end of the prostomium
so that the latter appear cleft, but usually free and digitate ........................................................................................................................................49
33a (32a). Setae absent; acicula
present only in the prolonged acicular lobes of the second segment (first segment
in juveniles); otherwise absent .........................TOMOPTERIDAEE
33b (32a). Setae or acicula or both
present in most segments. ...........................................34
34a (33b). Prostomium long and conical;
usually annulated, with two pairs of antennae at the tip............................................................................................................................................
35
34b (33b). Prostomium no more than
twice as long as wide, never annulated; antennae long or short................................................................................................................................
36
36a (34b). Jaws present ...............................................................................................................37
36b (34b). Jaws absent...............................................................................................................
40
40a
(38b). One pair of antennae; interstitial forms ...................................PROTODRILIDAE
40b (36b). More than one pair of
antennae ...........................................................................41
41 a (40b). Eyes larger than the rest
of the prostomium, with well defined lenses and pigment layers .......................................................................................................ALCIOPIDAE
41b
(40b). Eyes, if present, smaller than the prostomium proper, usually small
pigment cups, but lensed eyes occur ....................................................................................................42
42a
(41b). Series of large epithelial capsules on the dorsum; two or three pairs of
lateral antennae and one median, unpaired antenna ......................................SPHAERODORIDAE
42b
(4tb). Epithelial capsules absent (NOTE: Dorsal cirri of phyllodocids may be
inflated, but are associated with the parapodia rather than situated on the
dorsum) ..43
43a
(42b). Dorsal cirri large and foliose................................................
PHYLLODOCIDAE
Kunci Identifikasi Annelida (Alitta) :
1b-4b-5b-11b-13b-14b-15b-20b-25b-26b-29a-30b-32a-33b-36b-40b-41b-42b-43a
3.
Plathyhelminthes (Dugesia sp)
A
key to the freshwater triclads (Platyhelminthes, Tricladida) of Herzegovina
watercourses
1a. Head with awl-shaped tentacles of
variable length.______ 2
1b. Head without awl-shaped
tentacles.______ 3
3a. One pair of eyes (occasionally one
can find ani-mals with three, four or five eyes).______ 4
3b.Eyes numerous along the margins or
around the head or anterior part of the body.______ 5
4a. Non pigmented
species.______ 6
4b. Pigmented species.______ 7
7a. Dorsal color usually a shade of
brown, grey or black. Ventral surface paler. Head truncate, slightly rounded on
its margins. Usually not longer than 12 mm. ______ Planaria torva
7b. Head triangular.______ 9
9a. Head markedly
triangular.______ 10
9b. Head more rounded. Eyes situated in
a non pigmented cup. Distance between eyes greater than that from the eyes to
the margins of the head. Animals with three or four eyes could be found. Body
color in different shades of brown.Ventral side paler.Usually not longer than
25 mm, but individuals of up to 43 mm were recorded. ______ Schmidtea
polychroa
10a. Anterior margin and lateral
auricles sharply pointed. Dorsal surface of the body blotchy withgrey and brown
spots. Pharynx pigmented.______ Girardia tigrina
10b. Dorsal surface brown, uniformly
pigmented. Animals with more than two eyes (three or four)can be found.______ Dugesia
sp.
Kunci
Identifikasi dari Dugesia sp
: 1b-3a-4b-7b-9a-10b
KESIMPULAN
Pada
pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil dari identifikasi 4 spesimen yang diantaranya Lumbricus
sp, Alitta, Dugesia sp,Yungia. Dari pengamatanyang telah
dilakukan di ketahui bahwa dari Filum
Annelida yaitu Lumbricus spyang dapat diamati diantaranya mulut,
clitellium, lubang vas deferens, segmen, anterior, posterior dan anus. Sedangkan Alitta, bagian tubuh yang dapat di
amati diataranya, prostomium (bagian kepala awal), peristomium (bagian kepala
selanjutnya), mulut, parapodia, seta, dan segemen.Planaria bagain tubuh yang dapat diamati berupa eye spots dan auricle serta intestine. Selanjtunya Yongia, bagian tubuh yang dapat diamati yaitu intensive dan pseudotentacel.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
J.W. 2008. Biologi Edisi kedelapan. Jilid
2. Jakarta : Erlangga.
Pamungkas,
Joko. 2009. Pengamatan Jenis Cacing Laor (Annelida, Polychaeta) di Perairan
Desa Latuhalat Pulau Ambon dan Aspek Reproduksinya.Volume 5, Nomer 2. Tersedia
di: https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=1142 Diakses 22
Maret 2018
Rusyana,
Adun. 2011. Zoologi Invertebrata .
Bandung : Alfabeta.
Syulasmi,A. Sriyati, S. Peristiwati.
(2011). Petunjuk Praktikum Zoologi
Invertebrata. Bandung: Universitas Pendidikan Biologi.
Maaf masih amatiran, jadi masih acak2. Setidaknya sdah ada usaha 😇. Terimakasih 😊😊
BalasHapus