LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI MORFOLOGI MOLLUSCA DAN
ECHINODERMATA
Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017
ABSTRAK
Echinodermata
adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di terumbu karang dan padang
lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang
hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki
bentuk tubuh yang radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari
zat kapur seperti tonjolan berupa duri. Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin,16
April 2018, pada pengamtan ini terdapat specimen dari Filum Mollusca (Anodonta
anatine, Achatina fullica, dan Loligo sp) dan specimen dari
filum Echinodermata (Arbacia sp, Ophiocoma sp, Holothuria edulis). Pengamatan tersebut bertujuan untuk Mengidentifikasi
karakter morfologi. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi
struktur morfologi nya. Dalam pengamatan ini dapat di ketahui
bahwa dari
filum Mollusca, spesies yang meiliki
struktur terlengkap adalah Achatina fullica, sedangkan dari filum
Echinodermata spesies yang meiliki struktur morfologi terlengkap adalah Arbacia
sp.
Kata kunci: Anodonta anatine/Achatina fullica/Loligo
sp/Arbacia sp/Ophiocoma sp/Holothuria edulis).
PENDAHULUAN
Ketiga,
kelas Polyplacophora, Penamaan polyplacophora adalah berdasarkan jumlah cangkang
(kepingan) yang menutupi bagian punggung jenis yang bersangkutan. Jenis
tersebut beranggotakan sekitar 800 jenis yang semuanya hidup di laut dan
dijumpai di daerah intertidal(pasang surut). Jenis tersebut dicirikan oleh
keberadaan kepingan-kepingan cangkang yang tersusun seperti genteng. Pada
bagian tepi cangkang, mantel membentuk struktur khusus, mantel tersebut dikenal
sebagai girdle.
Mahluk hidup di muka bumi
beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan
sebagainya, khusunya hewan. Keanekaragaman
hewan merupakan
bagian dari tatanan lingkungan hidup agar dapat dikelola secara berkesinambungan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang sehat dari generasi ke generasi, serta mengenal
dasar-dasar klasifikasinya sebagai suatu cara-cara mempelajarinya, kemudian
mengambil hikmah pelajaran nilai-nilai dari konsep dan prinsip-prinsip
keanekaragaman hewan yang diberikan Tuhan
Yang Maha Esa. Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai
variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya di suatu
daerah. Sumber alam hayati merupakan
bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan
ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi. Banyak hewan sebagai produksi pangan,
sandang, bahan industri dan tenaga pengangkut dan bahan hiasan. Terdapat
banyak jenis hewan yang ada di alam semesta. Ada yang hidup di
darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah
An Nur (24) : 45 yang berbunyi :
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ
فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ
وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ
اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua
jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu” (QS. Annur : 45)
Dalam
ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan hewan dengan
berankaragam, dari yang brjalan mnggunakan perutnya (melata) sampai yang
brjalan menggunakan kakinya. Dalam pengamtan kali ini akan membahas hewan yang
berjalan dengan melata yang teramasuk dalam filum Mollusca dan Echinodrmata.
Adapun
dari filum Mollusca terdapat tiga spesies yng akan diamati diantaranya : Anodonta anatine, Achatina fullica, dan
Loligo sp. Sedangkan untuk filum Echinodermata terdapat empat spesies yang
akan diamati diantaranya: Arbacia sp, Ophiocoma sp, Holothuria edulis.
Mollusca merupakan
filum terbesar dari kingdom animalia.
Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invetebrata.
Anggota filum ini antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan
siput. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak)
merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang,
meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik
selomata. Ukuran dan bentuk Mollusca sangat bervariasi (Adun : 2011).
Mollusca berasal dari bahasa Latin, “Mollis”
yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari asal katanya, Mollusca berarti
hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat
triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca
yang lunak sebagai ciri utama dari phylum ini umumnya dilindungi
oleh suatu cangkang yang keras.Ciri
umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral,
tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ
reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh
terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh
sebelah dorsal meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel
atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga
mantel yang di dalamnya berisi insang.
Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang
tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Mollusca adalah hewan
lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik mempunyai 3 lapisan
lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm
(lapisan dalam), umumnya memiliki mantel yang
dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut
berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya
kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
Mollusca terdiri dari
bgian utama yaitu: (1) Kaki, Kaki merupakan perpanjangan/ penjuluran dari
bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. (2) Massa Viseral, Massa
viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral
terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa
viseral dilindungi oleh mantel. (3) Mantel, Mantel adalah jaringa tebal yang
mlindungi masa visceral, mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga
mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat
lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Mollusca hidup secara
heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggang, ikan, ataupun mollusca lainnya.
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya
sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput. Mollusca yang
hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel. Berdasarkan
bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas tujuh kelas yaitu (Sumiati : 2010):
Pertama,
kelas Gastropoda, Sebagian besar
Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan
bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun
ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput
telanjang (vaginula). Hewan ini
terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Gastropoda sebagian besar mempunyai cangkang yang
bersifat tunggal. Cangkang tunggal tersebut berfungsi sebagai sarana proteksi
bagi tubuh lunak yang berada di dalamnya.
Secara umum tubuh gastropoda dapat dibagi ke dalam tubuh lunak dan
cangkang.Cangkang pada gastropoda dihasilkan oleh jaringan mantel pada bagian
tubuh lunaknya. Sebagaimana tipikal Mollusca, cangkang gastropoda tersusun atas
3 lapisan, yaitu: (1) Lapisan periostrachum, merupakan lapisan tipis yang
berada paling luar, bersifat organik. (2) Lapisan nacreous, merupakan lapisan
tipis, berada paling dalam berbatasan dengan tubuh lunak organisme dan bersifat
calcareous. (3) Lapisan prismatic, merupakan lapisan tebal yang berada ditengah-tengah
kedua lapisan diatas. Lapisan tersebut tersusun dari bahan dasar kalsium
karbonat yang bersenyawa dengan protein.
Kedua,
kelas Bivalvia, Bivalvia atau
pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci
seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa
otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi
tubuh dari predatornya. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh
hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing.
Keempat,
kelas Schapopoda, Scaphopoda merupakan
kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan dipantai yang
berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang
kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang
paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi
untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm –
15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan
pembuluh darah. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun
betina, melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel
telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru.
Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut
dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini
mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
Kelima,
kelas Cephalopoda, Cephalopoda
(Yunani: cephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari
Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan
kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri
bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat
pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya.
Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat
leher.
Keenam,
kelas Monoplacophora, Monoplacophora
hanya diketahui berdasarkan beberapa fosil yang ditemukan tahun 1973.
Sebelumnya classis tersebut pernah dimasukkan dalam gastropoda. Fauna tersebut
dicirikan oleh keberadaan cangkang serupa cangkang bivalvia, namun bersifat
tidak setangkup. Pada rongga mantel terdapat 2 buah alur. Pada 2 buah alur
tersebut terdapat 5 atau 6 pasang insang yang homolog dengan ctenidia.
Ketujuh,
kelas Aplacophora, berarti tidak
memiliki keeping cangkang. Fauna tersebut berbentuk seperti cacing, tidak
bersegmen, berukuran millimeter dan jarang yang berukuran mencapai derajat
sentimeter. Pada tubuh yang tidak bersegmen tersebut terdapat spina(duri) atau
sisik yang bersifat kapur, melapisi permukaan kutikula tubuhnya. Fauna tersebut
ditemukan di perairan laut dalam, terpendam dalam substrat pasir atau batu,
atau terdapat bersamai dengan Cnidaria tertentu. Sebanyak 280 jenis telah
diidentifikasi dengan masing-masing jenis hanya diwakili oleh 1 atau 2 spesimen
saja.
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya kulit. Echinodermata
adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di terumbu karang dan padang
lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang
hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki
bentuk tubuh yang radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari
zat kapur seperti tonjolan berupa duri.
Filum ini muncul
di periode cambrian awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah. Filum ini juga berkerabat dekat dengan
chordata, dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut
misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva
hemichordata (Sumiati : 2010).
Echinodermata memiliki
simetri tubuh radial. Tubuhnya triploblastis, coelomata dengan
permuakan oral dan aboral yang jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran
tubunya sedang sampai besar tetapi tidak ada yang mikroskopis. Bentuk tubuh
bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan sederhana yang
tersebar dari diskus sentral atau tangan-tangan bercabang-cabang seperti bulu
muncul dari tubuh sentral. Permukaan tubuh agak halus tertutup 5 ruangan secara
simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulacra diselingi 5
inter–radii atau inter ambulacra. Dinding tubuh terdiri atas epidermis di
sebelah luar, dermis di tengah dan di sebelah dalam adalah peritoneum.
Endoskeleton tersusun daru lempengan yang membentuk cangkang, biasanya disebut
theca atau test atau mungkin disusun dari ossikula kecil yang terpisah. Coelom
dibatasi oleh peritoneum dan ditempati oleh siste pencernaan makanan dan sistem
reproduksi. Mempunyai pembuluh air atau sistem ambulakral yang merupakan ciri
pada umumnya terbuat dari tabung berisi cairan. Saluran makanan biasanya berupa
tabung melingkar membentang dari mulut di permukaan di permukaan oral sampai
dengan anus pada permukaan aboral atau permukaan oral. Sistem sirkulasi atau
sistem haemal atau sistem darah lancunar adalah spesifik. Respirasi terjadi
melalui struktur bervariasi misalnya dengan papula pada bintang laut. Sistem
ekskresi tidak ada. Sistem saraf adalah primitif, terdiri atas jaringan seperti
jala terkonsentradi di dalam tali saraf ganglion secara radial. Organ sensorik
kurang berkembang. Seks biasanya terpisah (dioedious) dengan beberapa
pengecualian. Kelenjar kelamin sederhana dengan atau tanpa saluran sederhana.
Reprosukdi biasanya seksual, beberapa berkembang biak secara aseksual atau
regenerasi. Fertilisasi eksternal, sedangkan beberapanya vivipar. Perkembangan
larva khas yang mengalai metamorfosis menjadi dewasa yang bersifat simetri
radial (Kastawi, 2005). Echinodrmata terdiri
atas lima kelas yaitu (Budiman : 2014) :
Pertama, kelas Asteroidea, tubuhnya pipih pentagonal atau berbentuk bintang.
Permukaan oral dan aboral adalah jelas, permukaan oral menghadap ke bawah dan
aboral menghadap ke atas. 5-50 lengan panjang atau pendek menyebar secara
simetri dari sebuah diskus sentral. Mulut bertempat di bagian sentral dari
permukaan oral dikelilingi oleh peristoma yang bersifat membran. Anusnya kecil
dan berlokasi di permukaan aboral. Ambulakral membentuk lekuk yang mencolok
didukung dengan podia. Ambulakral membatasi permukaan oral yang membentang dari
peristoma ke ujung lengan. Endoskeleton fleksibel, terbentuk dari ossikula yang
terpisar. Pedikelarianya kecil seperti duri yang dapat digerakkan. Respirasi
dengan papula. Seks terpisah, gonad terudun secara radial. Perkembangan larva
termasuk larva bipinnaria atau brachiolaria.
Kedua, kelas Ophiuroidea, tubuh pipih dengan diskus sntral bersegi 5 atau bulat.
Permukaan oral dan aboral adalah jelas. lengan biasanya 5, ramping, halus atau
berduri. Tidak memiliki lekuk ambilakral. Tidak punya anus atau intestine.
Madreporit terdapat pada permukaan oral. Seks terpisah. Gonade pentamerous.
Perkembangan larva termasuk larva pluterus yag berenang bebas.
Ketiga, kelas Crinoidea, anggota dari kelas
ini tidak bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri dari mangkuk aboral,
disebut caiyx dan penutup oral atau atap disebut dengan tegmen dan struktur
kuat bercabang lima atau kelipatannya. Tangan dapat digerakkan, sederhana,
umumnya bercabang, bisasanya 5/10 dengan atau tanpa pinula. Lekuk ambulakral,
terbuka dan memanjang sepanjang tangan dan pinnula sampai ujungnya. Mempunyai
madresporit, spina dan pedicellaria. Seks terpisah.larva disebut doliolaria.
Kempat, kelas Echinoidea, tubuh berbentuk bola seperti mangkuk, oval
atau berbentuk jantung. Tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng
kalkareus yang rapat tertutup oleh spina yang dapat digerakkan. Lempeng
kalkareus yang sebelah luar dibedakan ke dalam 5 daerah ambulakral berseling
dengan 5 daerah inter-ambulakral. Podia atau kaki tabung keluar dari lubang
lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan. Mulut terletak di pusat
permukaan oral yang dikelilingi oleh peristomium yang bersifat membran. Anus
terletak di kutub aboral dan dikelilingi oleh periproct bersifat membran. Lekuk
ambulakral tidak ada. Pedicellaria bertangkai dan mempunyai 3 jepit.
Perkembangbiakan meliputi larva echino-pluteus yang berenang bebas.
Kelima, kelas Holothuroidae, Tubuhnya
simetri bilateral. Biasanya memanjang atau dengan mulut terletak pada satu
ujung dan anus terletak pada ujung yang lain. permukaan tubuh kesar. Endoskeleton
tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng tertanam di dalam
dinding tubug. Mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel. Podia atau kaki
tabung biasanya ada dan berfungsi sebagai pergerakan. Saluran pencernaan
makanan berbentuk panhang dan berliku, kloaka biasanya dengan pohon respirasi.
Jenis kelamin biasanya terpisah dan kelenjar kelamin berupa berkas tubulus
tunggal dan atau berpasangan.
METODE
Alat dan Bahan Praktikum
Alat
yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah : pinset, papan
seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar
(loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati. Buku
identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamatan. Dan yang terakhir
lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis.
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : specimen dari Filum
Mollusca (Anodonta
anatine, Achatina fullica, dan Loligo sp) dan specimen dari filum Echinodermata (Arbacia sp, Ophiocoma sp, Holothuria
edulis).
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 bulan April tahun 2018. Praktikum
ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00
WIB.
Prosedur Kerja
Untuk
pengamatan specimen Mollusca dan Echinodermata. Pertama menyiapkan alat dan
bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu
mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas
struktur morfologi specimen. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang
meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh, dan ukuran
tubuh. Setelah mengamati, menggambar secara skematis spesimen dan
memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya
mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis
kunci identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter
morfologi yang telah diamati. Dan terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan.
A. Hasil Pengamatan Specimen Anadonta
anatina
Locality
: Daerah Perikanan Rambi Gundam
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Anadonta anatina
adalah :
Kingdom : Animalia
Filum :
Mollusca
Kelas :
Bivalvia
Ordo :
Unionoida
Famili :
Unionidae
Genus : Anodanta
Spesies :
Anadonta anatine
Morfologi Anadonta tubuhnya terdiri
dari dua keping berbentuk sama, bernapas dengan insang dan mantel.Tubuh Kijing
atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian
luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar organ tubuh
kerang air tawar berada di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa dilihat
apabila cangkangnya dibuka dengan lebar, sedangkan bila dibuka dengan sempit,
hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat. Cangkang atau kulit adalah bagian
yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya coklat kehi-jauan. Bagian
ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar cangkang
kerang air tawar berbentuk oval, tapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan
bila dilihat dari samping, cangkang kerang air tawar berbentuk lonjong di satu
bagian, lalu memipih ke bagian lainnya (Arika, 2004).
Berdasarkan hasil pengamtan Anadonta anatina (Kerang) meiliki
warna cokelat kehijauan dengan bentuk cangkang oval memanjang dengan panjang 5 cm
dan lebar 8 cm. Struktur morfologinya tampak dari luar yang dapat diamati terdapat
bagian anterior dan posterior end, lunule, dan left value. Setelah pembedahan
bagian organ dalam terdapat mantel,
mantel edge, insang dasn kaki.
B.
Hasil Pengamatan Specimen Achatina fulicca
Locality : Sawah daerah Kebon Agung
Locality : Sawah daerah Kebon Agung
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Achatina fulica adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastrophoda
Ordo : Stylommatophora
Famili : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies :
Achatina fulica
Achatina merupakan hewan bertubuh lunak (Moluska) yang tidak
memiliki tulang belakang. tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur
yang kuat dan didalmnya mengandung lapisan mutiara .Cangkang bekicot terpilin
Spiral (Body whorl) dengan jumlah putaran tujuh ,bentuk cangkang Fusiform
,tidak memiliki tutup cangkang (Operculum)
.warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di permukaan nya. Hewan
Hermaphrodite tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina nya ,karena tiap
Individu memproduksi Ova dan Sperma sekaligus. Sperma dari Tubuh bekicot tidak
dapat dibuahi sel telur yang diproduksinya sendiri .Untuk pembuahan telur
diperlukan adanya pertukaran sperma dengan bekicot lain melalui kegiatan
Kopulasi .
Berdasarkan hasil
pengamatan Achatina fulica memiliki warna tubuh silver, memiliki badan
yang lunak serta di lindungi oleh cankang yanmg berwarna cokelat. Cangkangnya berbentuk
kerucut dengan panjang cangkang 9 cm dan lebar 4 cm. apexnya searah jarum jam. Alat
inderanya berupa mata, tentakel dan osphradia. Pada bagian statocytnya di
kepala terdapat photoreceptor, khemoreseptor, dan rima oris.
C.
Hasil Pengamatan Specimen Loligo sp
Locality
: Pasar Balung
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Loligo sp. adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Clasiss : Cephalopoda
Ordo : Teuthoidea
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo
sp.
Kerang (loligo) adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak
(moluska). Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara
biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi. Dalam
pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang
cangkang. Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga
cangkok atau katup). Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping
yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan
anus. Kerang dapat bergerak dengan “kaki” berupa semacam organ pipih yang
dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang
secara mengejut.
Berdasarkan hasil pengamtan loligo sp memiliki warna tubuh
ungu bercampur putih diabgian mantel. Terdapat bercak putuih ungu dari bagian
siphon sampai tentakel. Diketahui dari hasil pengamatan loligo sp meliki
panjang tubuh 9 cm pada bagian mantel, 7 cm pada bagian sipon sampai dengan
lengan. Dan panjang tentakel 8 cm. morfologi loligo sp yang dapat
diamati diantaranya terdapat sirip yang
menempel di samping kanan dan kiri bagian mantel. Selanjutnya terdapat siphon
setelah mantel sereta mata dan lengan. Dibagian lengan loligo sp terdapat
sucker dan terdapat tentakel dengan panjang 8 cm. Setelah dibedah tampaklah
organ – organ dalam pada loligo sp. Pada bagian ujung mantel terdapat organ
ovari selanjutnya terdapat perut dan kelenjar nidamental serta kantung mata dan
gil.
D.
Hasil Pengamatan Specimen Arbacia sp
Locality : Pantai Papuma
Berdasarkan
taksonimi klasifikasi dari Sphaerechinus
sp. adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Clasiss : Echinoidea
Ordo : Arbacioida
Family : Arbaciadiae
Genus : Arbacia
Spesies : Arbacia sp.
Landak
laut termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal
ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri
yang tersusun oleh kalsium. Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan
tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe
simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya
tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit.
Berdasarkan
hasil pengamatan Arbacia sp meiliki warna tubuh abu – abu, berbentuk
bulat dan meiliki simetri tubuh bilateral . pada bagian oral dapat diamati
lentera aristoteles dibagian tengahnya. Tampak juga dibagian tengah terdapat mulut yang berdekatan dengan lentera
aristoteles, dan didekat mulu terdapat
peristoma. Pada bagian aboral terdapat struktur yang dapat diamati
diantaranya pedislavia madreporid, serta terdapat juga test dan anus.
E.
Hasil Pengamatan Specimen Ophiocoma sp.
Locality
: Pantai Papuma
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Ophiocoma sp. adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Clasiss : Ophiuroidea
Ordo : Ophiacanthida
Family : Ophiocomidae
Genus : Ophiocoma
Spesies : Ophiocoma
sp.
Ophiocoma sp Berbentuk
menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih
meliuk seperti ular. Jika kaki digerakkan maka pergerakannya mirip dengan ular,
sehingga disebut dengan Bintang Mengular. Kaki tabungnya ini tidak mempunyai
penyedot dan bergerak dengan mencambukkan kakinya, sehingga kaki ini lebih
mudah patah. Kaki atau lengan berfungsi menangkap mangsanya.
Berdasarkan hasil pengamatn warna tubuh Ophiocoma
sp hitam dibagian aboral dan silver dibagian oral. Meiliki lima lengan
seoerti cambuk dan berduri. Adapun simetri tubuhnya radial. Berdasarkan yang
telah diamati struktur morfologi yang tampak diantaranya mulut, madriporid dan
barsal slits.
F.
Hasil Pengamatan Specimen Ophiocoma sp
Locality
: Pantai Papuma
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Holothuria edulis adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Clasiss : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirotida
Family : Holothuridae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria
edulis
Holothuria edulis
memiliki Bentuk tubuh bulat memanjang dari permukaan oral ke permukaan aboral.
Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga sering disebut dengan
timun laut. Tetapi konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain dan
memiliki tubuh halus dan lunak serta tergolong memiliki bagian bagian tubuh
yang berkelipatan lima dengan sistem ambulakral. Mentimun laut mempunyai
tentakel di bagian oral yang berjumlah 10-30 buah. Tubuhnya terdapat kaki
ambulakral dengan fungsi untuk bergerak dan bernapas. Pergerakan dilakukan
dengan kontraksi otot ditubuhnya.
Berdasarkan pengamatan Holothuria edulis memilki warna tubuh coklat muda dibagian dorsal
dengan garis – garis hitam, serta berwarna hitam dibagian ventral. Bentuk tubuhnya
bulat pada bagian penampang tubuh dan pada sisi ventral cenderung datar dan
lubang anus bulat. Posteriornya berupa anus dan anteriornya berupa mulut. Holothuria
edulis meiliki simetri tubuh radial.
KLADOGRAM
Kladogram 2. Kladogram Dari Filum Echinodermata |
KESIMPULAN
Dari Praktikum yang telah kami mlakukan dapat
disimpulkan bahwa dari filum Mollusca, spesies yang meiliki struktur terlengkap adalah Achatina
fullica dengan bagia – bagian kaki, anterior, posterior, tentakel, mata,
kepala, garis pertumbuhan dan cangkang. Sedangkan dari filum Echinodermata
spesies yang meiliki struktur morfologi terlengkap adalah Arbacia sp
dengan bagian – bagian lempeng ambulakral, madreporit, podia dan pediselaria
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Chika Cristianti
dkk. 2014. Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Basaan Satu Kecamatan
Ratatotok Sulawesi Utara. JURNAL MIPA
UNSRAT ONLINE Vol. 3(2 ): 97-101
Kastawi, H. Yusuf dkk.
2005. Zoologi Avertebrata. Malang :
Universitas Negeri Malang
Rusyana,
Adun.2011.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
Sumiati Sa’adah. 2010.Materi Pokok Zologi Invertebrata. Bandung:Alfabeta