Senin, 23 April 2018


LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI MORFOLOGI MOLLUSCA DAN ECHINODERMATA


Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017

ABSTRAK

Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa duri. Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin,16 April 2018, pada pengamtan ini terdapat specimen dari Filum Mollusca (Anodonta anatine, Achatina fullica, dan Loligo sp) dan specimen dari filum Echinodermata (Arbacia sp,  Ophiocoma sp, Holothuria edulis). Pengamatan tersebut bertujuan untuk Mengidentifikasi karakter morfologi. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi struktur morfologi nya. Dalam pengamatan ini dapat di ketahui bahwa dari filum Mollusca, spesies yang  meiliki struktur terlengkap adalah Achatina fullica, sedangkan dari filum Echinodermata spesies yang meiliki struktur morfologi terlengkap adalah Arbacia sp.


Kata kunci:  Anodonta anatine/Achatina fullica/Loligo sp/Arbacia sp/Ophiocoma sp/Holothuria edulis).
 
PENDAHULUAN
   Mahluk hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan sebagainya, khusunya hewan. Keanekaragaman hewan merupakan bagian dari tatanan lingkungan hidup agar dapat dikelola secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sehat dari generasi ke generasi, serta mengenal dasar-dasar klasifikasinya sebagai suatu cara-cara mempelajarinya, kemudian mengambil hikmah pelajaran nilai-nilai dari konsep dan  prinsip-prinsip keanekaragaman hewan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.  Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya di suatu daerah.  Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.  Banyak hewan sebagai produksi pangan, sandang, bahan industri dan tenaga pengangkut dan bahan hiasan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di  alam semesta. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45 yang berbunyi :
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Annur : 45)
            Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan hewan dengan berankaragam, dari yang brjalan mnggunakan perutnya (melata) sampai yang brjalan menggunakan kakinya. Dalam pengamtan kali ini akan membahas hewan yang berjalan dengan melata yang teramasuk dalam filum Mollusca dan Echinodrmata.
Adapun dari filum Mollusca terdapat tiga spesies yng akan diamati diantaranya : Anodonta anatine, Achatina fullica, dan Loligo sp. Sedangkan untuk filum Echinodermata terdapat empat spesies yang akan diamati diantaranya: Arbacia sp, Ophiocoma sp, Holothuria edulis.
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.  Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invetebrata. Anggota filum ini antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan siput. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk Mollusca sangat bervariasi (Adun : 2011).
Mollusca berasal dari bahasa Latin, “Mollis” yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari  phylum ini umumnya  dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang.
Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk  fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam), umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
Mollusca terdiri dari bgian utama yaitu: (1) Kaki, Kaki merupakan perpanjangan/ penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. (2) Massa Viseral, Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel. (3) Mantel, Mantel adalah jaringa tebal yang mlindungi masa visceral, mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggang, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel. Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca terdiri atas tujuh kelas yaitu (Sumiati : 2010):
Pertama, kelas Gastropoda, Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Gastropoda sebagian besar mempunyai cangkang yang bersifat tunggal. Cangkang tunggal tersebut berfungsi sebagai sarana proteksi bagi tubuh lunak yang berada  di dalamnya. Secara umum tubuh gastropoda dapat dibagi ke dalam tubuh lunak dan cangkang.Cangkang pada gastropoda dihasilkan oleh jaringan mantel pada bagian tubuh lunaknya. Sebagaimana tipikal Mollusca, cangkang gastropoda tersusun atas 3 lapisan, yaitu: (1) Lapisan periostrachum, merupakan lapisan tipis yang berada paling luar, bersifat organik. (2) Lapisan nacreous, merupakan lapisan tipis, berada paling dalam berbatasan dengan tubuh lunak organisme dan bersifat calcareous. (3) Lapisan prismatic, merupakan lapisan tebal yang berada ditengah-tengah kedua lapisan diatas. Lapisan tersebut tersusun dari bahan dasar kalsium karbonat yang bersenyawa dengan protein.
Kedua, kelas Bivalvia, Bivalvia atau pelecypoda  adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari predatornya. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing.
Ketiga, kelas Polyplacophora, Penamaan polyplacophora adalah berdasarkan jumlah cangkang (kepingan) yang menutupi bagian punggung jenis yang bersangkutan. Jenis tersebut beranggotakan sekitar 800 jenis yang semuanya hidup di laut dan dijumpai di daerah intertidal(pasang surut). Jenis tersebut dicirikan oleh keberadaan kepingan-kepingan cangkang yang tersusun seperti genteng. Pada bagian tepi cangkang, mantel membentuk struktur khusus, mantel tersebut dikenal sebagai girdle.
Keempat, kelas Schapopoda, Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
Kelima, kelas Cephalopoda, Cephalopoda (Yunani: cephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher.
Keenam, kelas Monoplacophora, Monoplacophora hanya diketahui berdasarkan beberapa fosil yang ditemukan tahun 1973. Sebelumnya classis tersebut pernah dimasukkan dalam gastropoda. Fauna tersebut dicirikan oleh keberadaan cangkang serupa cangkang bivalvia, namun bersifat tidak setangkup. Pada rongga mantel terdapat 2 buah alur. Pada 2 buah alur tersebut terdapat 5 atau 6 pasang insang yang homolog dengan ctenidia.
Ketujuh, kelas Aplacophora, berarti tidak memiliki keeping cangkang. Fauna tersebut berbentuk seperti cacing, tidak bersegmen, berukuran millimeter dan jarang yang berukuran mencapai derajat sentimeter. Pada tubuh yang tidak bersegmen tersebut terdapat spina(duri) atau sisik yang bersifat kapur, melapisi permukaan kutikula tubuhnya. Fauna tersebut ditemukan di perairan laut dalam, terpendam dalam substrat pasir atau batu, atau terdapat bersamai dengan Cnidaria tertentu. Sebanyak 280 jenis telah diidentifikasi dengan masing-masing jenis hanya diwakili oleh 1 atau 2 spesimen saja.
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos  artinya duri, derma artinya kulit. Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di terumbu karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa duri. Filum ini muncul di periode cambrian awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Filum ini juga berkerabat dekat dengan chordata, dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva hemichordata (Sumiati : 2010).
Echinodermata memiliki simetri tubuh radial. Tubuhnya triploblastis, coelomata dengan permuakan oral dan aboral yang jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubunya sedang sampai besar tetapi tidak ada yang mikroskopis. Bentuk tubuh bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan sederhana yang tersebar dari diskus sentral atau tangan-tangan bercabang-cabang seperti bulu muncul dari tubuh sentral. Permukaan tubuh agak halus tertutup 5 ruangan secara simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulacra diselingi 5 inter–radii atau inter ambulacra. Dinding tubuh terdiri atas epidermis di sebelah luar, dermis di tengah dan di sebelah dalam adalah peritoneum. Endoskeleton tersusun daru lempengan yang membentuk cangkang, biasanya disebut theca atau test atau mungkin disusun dari ossikula kecil yang terpisah. Coelom dibatasi oleh peritoneum dan ditempati oleh siste pencernaan makanan dan sistem reproduksi. Mempunyai pembuluh air atau sistem ambulakral yang merupakan ciri pada umumnya terbuat dari tabung berisi cairan. Saluran makanan biasanya berupa tabung melingkar membentang dari mulut di permukaan di permukaan oral sampai dengan anus pada permukaan aboral atau permukaan oral. Sistem sirkulasi atau sistem haemal atau sistem darah lancunar adalah spesifik. Respirasi terjadi melalui struktur bervariasi misalnya dengan papula pada bintang laut. Sistem ekskresi tidak ada. Sistem saraf adalah primitif, terdiri atas jaringan seperti jala terkonsentradi di dalam tali saraf ganglion secara radial. Organ sensorik kurang berkembang. Seks biasanya terpisah (dioedious) dengan beberapa pengecualian. Kelenjar kelamin sederhana dengan atau tanpa saluran sederhana. Reprosukdi biasanya seksual, beberapa berkembang biak secara aseksual atau regenerasi. Fertilisasi eksternal, sedangkan beberapanya vivipar. Perkembangan larva khas yang mengalai metamorfosis menjadi dewasa yang bersifat simetri radial (Kastawi, 2005). Echinodrmata terdiri atas lima kelas yaitu (Budiman : 2014:
Pertama, kelas Asteroidea, tubuhnya pipih pentagonal atau berbentuk bintang. Permukaan oral dan aboral adalah jelas, permukaan oral menghadap ke bawah dan aboral menghadap ke atas. 5-50 lengan panjang atau pendek menyebar secara simetri dari sebuah diskus sentral. Mulut bertempat di bagian sentral dari permukaan oral dikelilingi oleh peristoma yang bersifat membran. Anusnya kecil dan berlokasi di permukaan aboral. Ambulakral membentuk lekuk yang mencolok didukung dengan podia. Ambulakral membatasi permukaan oral yang membentang dari peristoma ke ujung lengan. Endoskeleton fleksibel, terbentuk dari ossikula yang terpisar. Pedikelarianya kecil seperti duri yang dapat digerakkan. Respirasi dengan papula. Seks terpisah, gonad terudun secara radial. Perkembangan larva termasuk larva bipinnaria atau brachiolaria.
Kedua, kelas Ophiuroidea, tubuh pipih dengan diskus sntral bersegi 5 atau bulat. Permukaan oral dan aboral adalah jelas. lengan biasanya 5, ramping, halus atau berduri. Tidak memiliki lekuk ambilakral. Tidak punya anus atau intestine. Madreporit terdapat pada permukaan oral. Seks terpisah. Gonade pentamerous. Perkembangan larva termasuk larva pluterus yag berenang bebas.
Ketiga, kelas Crinoidea, anggota dari kelas ini tidak bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri dari mangkuk aboral, disebut caiyx dan penutup oral atau atap disebut dengan tegmen dan struktur kuat bercabang lima atau kelipatannya. Tangan dapat digerakkan, sederhana, umumnya bercabang, bisasanya 5/10 dengan atau tanpa pinula. Lekuk ambulakral, terbuka dan memanjang sepanjang tangan dan pinnula sampai ujungnya. Mempunyai madresporit, spina dan pedicellaria. Seks terpisah.larva disebut doliolaria.
Kempat, kelas Echinoidea, tubuh berbentuk bola seperti mangkuk, oval atau berbentuk jantung. Tubuh tertutup oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat tertutup oleh spina yang dapat digerakkan. Lempeng kalkareus yang sebelah luar dibedakan ke dalam 5 daerah ambulakral berseling dengan 5 daerah inter-ambulakral. Podia atau kaki tabung keluar dari lubang lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan. Mulut terletak di pusat permukaan oral yang dikelilingi oleh peristomium yang bersifat membran. Anus terletak di kutub aboral dan dikelilingi oleh periproct bersifat membran. Lekuk ambulakral tidak ada. Pedicellaria bertangkai dan mempunyai 3 jepit. Perkembangbiakan meliputi larva echino-pluteus yang berenang bebas.
Kelima, kelas Holothuroidae, Tubuhnya simetri bilateral. Biasanya memanjang atau dengan mulut terletak pada satu ujung dan anus terletak pada ujung yang lain. permukaan tubuh kesar. Endoskeleton tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis atau lempeng tertanam di dalam dinding tubug. Mulut dikelilingi oleh sekumpulan tentakel. Podia atau kaki tabung biasanya ada dan berfungsi sebagai pergerakan. Saluran pencernaan makanan berbentuk panhang dan berliku, kloaka biasanya dengan pohon respirasi. Jenis kelamin biasanya terpisah dan kelenjar kelamin berupa berkas tubulus tunggal dan atau berpasangan.

METODE
Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah : pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamatan. Dan yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis. 
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : specimen dari Filum Mollusca (Anodonta anatine, Achatina fullica, dan Loligo sp) dan specimen dari filum Echinodermata (Arbacia sp,  Ophiocoma sp, Holothuria edulis).

Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 bulan April tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.

Prosedur Kerja
Untuk pengamatan specimen Mollusca dan Echinodermata. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh,  dan ukuran tubuh. Setelah mengamati,  menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan.

HASIL
Tabel 1. Gambar Hasil Pengamtan Mollusca dan Echinodermata


PEMBAHASAN 
A.     Hasil Pengamatan Specimen Anadonta anatina


Locality                : Daerah Perikanan Rambi Gundam
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Anadonta anatina  adalah :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Mollusca
Kelas                : Bivalvia
Ordo                : Unionoida
Famili               : Unionidae
Genus              : Anodanta
Spesies             : Anadonta anatine
Morfologi Anadonta  tubuhnya terdiri dari dua keping berbentuk sama, bernapas dengan insang dan mantel.Tubuh Kijing atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar organ tubuh kerang air tawar berada di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa dilihat apabila cangkangnya dibuka dengan lebar, sedangkan bila dibuka dengan sempit, hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat. Cangkang atau kulit adalah bagian yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya coklat kehi-jauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar cangkang kerang air tawar berbentuk oval, tapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila dilihat dari samping, cangkang kerang air tawar berbentuk lonjong di satu bagian, lalu memipih ke bagian lainnya (Arika,  2004).
Berdasarkan hasil pengamtan Anadonta anatina (Kerang) meiliki warna cokelat kehijauan dengan bentuk cangkang oval memanjang dengan panjang 5 cm dan lebar 8 cm. Struktur morfologinya tampak dari luar yang dapat diamati terdapat bagian anterior dan posterior end, lunule, dan left value. Setelah pembedahan bagian organ dalam terdapat  mantel, mantel edge, insang dasn kaki. 

B.     Hasil Pengamatan Specimen Achatina fulicca
                     Locality               : Sawah daerah Kebon Agung
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Achatina fulica adalah :
Kingdom          : Animalia
Filum               : Mollusca
Kelas                : Gastrophoda
Ordo                : Stylommatophora
Famili               : Achatinidae
Genus              : Achatina
Spesies             : Achatina fulica
Achatina merupakan hewan bertubuh lunak (Moluska) yang tidak memiliki tulang belakang. tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur yang kuat dan didalmnya mengandung lapisan mutiara .Cangkang bekicot terpilin Spiral (Body whorl) dengan jumlah putaran tujuh ,bentuk cangkang Fusiform ,tidak memiliki tutup cangkang (Operculum) .warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di permukaan nya. Hewan Hermaphrodite tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina nya ,karena tiap Individu memproduksi Ova dan Sperma sekaligus. Sperma dari Tubuh bekicot tidak dapat dibuahi sel telur yang diproduksinya sendiri .Untuk pembuahan telur diperlukan adanya pertukaran sperma dengan bekicot lain melalui kegiatan Kopulasi .  
Berdasarkan hasil pengamatan Achatina fulica memiliki warna tubuh silver, memiliki badan yang lunak serta di lindungi oleh cankang yanmg berwarna cokelat. Cangkangnya berbentuk kerucut dengan panjang cangkang 9 cm dan lebar 4 cm. apexnya searah jarum jam. Alat inderanya berupa mata, tentakel dan osphradia. Pada bagian statocytnya di kepala terdapat photoreceptor, khemoreseptor, dan rima oris.
C.     Hasil Pengamatan Specimen Loligo sp

Locality               : Pasar Balung
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Loligo sp. adalah :
Kingdom         :  Animalia
Phylum           :  Mollusca
Clasiss             :  Cephalopoda
Ordo                :  Teuthoidea
Family             :  Loliginidae
Genus              :  Loligo
Spesies             :  Loligo sp.
Kerang (loligo) adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi. Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang.  Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup). Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan “kaki” berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara mengejut.
Berdasarkan hasil pengamtan loligo sp memiliki warna tubuh ungu bercampur putih diabgian mantel. Terdapat bercak putuih ungu dari bagian siphon sampai tentakel. Diketahui dari hasil pengamatan loligo sp meliki panjang tubuh 9 cm pada bagian mantel, 7 cm pada bagian sipon sampai dengan lengan. Dan panjang tentakel 8 cm. morfologi loligo sp yang dapat diamati  diantaranya terdapat sirip yang menempel di samping kanan dan kiri bagian mantel. Selanjutnya terdapat siphon setelah mantel sereta mata dan lengan. Dibagian lengan loligo sp terdapat sucker dan terdapat tentakel dengan panjang 8 cm. Setelah dibedah tampaklah organ – organ dalam pada loligo sp. Pada bagian ujung mantel terdapat organ ovari selanjutnya terdapat perut dan kelenjar nidamental serta kantung mata dan gil.

D.     Hasil Pengamatan Specimen Arbacia sp

              Locality               : Pantai Papuma
              Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Sphaerechinus sp. adalah :
              Kingdom         :  Animalia
              Phylum            :  Echinodermata
              Clasiss              :  Echinoidea
              Ordo                 :  Arbacioida
              Family              :  Arbaciadiae
              Genus               :  Arbacia
              Spesies              :  Arbacia sp.
Landak laut termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit.
Berdasarkan hasil pengamatan Arbacia sp meiliki warna tubuh abu – abu, berbentuk bulat dan meiliki simetri tubuh bilateral . pada bagian oral dapat diamati lentera aristoteles dibagian tengahnya. Tampak juga dibagian tengah  terdapat mulut yang berdekatan dengan lentera aristoteles, dan didekat mulu terdapat  peristoma. Pada bagian aboral terdapat struktur yang dapat diamati diantaranya pedislavia madreporid, serta terdapat juga test dan anus.

E.     Hasil Pengamatan Specimen Ophiocoma sp.
Locality               : Pantai Papuma
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Ophiocoma sp. adalah :
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Echinodermata
Clasiss              :  Ophiuroidea
Ordo                :  Ophiacanthida
Family             :  Ophiocomidae
Genus              :  Ophiocoma
Spesies             :  Ophiocoma sp.
Ophiocoma sp Berbentuk menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih meliuk seperti ular. Jika kaki digerakkan maka pergerakannya mirip dengan ular, sehingga disebut dengan Bintang Mengular. Kaki tabungnya ini tidak mempunyai penyedot dan bergerak dengan mencambukkan kakinya, sehingga kaki ini lebih mudah patah. Kaki atau lengan berfungsi menangkap mangsanya.
Berdasarkan hasil pengamatn warna tubuh Ophiocoma sp hitam dibagian aboral dan silver dibagian oral. Meiliki lima lengan seoerti cambuk dan berduri. Adapun simetri tubuhnya radial. Berdasarkan yang telah diamati struktur morfologi yang tampak diantaranya mulut, madriporid dan barsal slits.

F.     Hasil Pengamatan Specimen Ophiocoma sp
Locality               : Pantai Papuma
Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Holothuria edulis adalah :
Kingdom         :  Animalia
Phylum           :  Echinodermata
Clasiss             :  Holothuroidea
Ordo                :  Aspidochirotida
Family             :  Holothuridae
Genus              :  Holothuria
Spesies            :  Holothuria edulis
Holothuria edulis memiliki Bentuk tubuh bulat memanjang dari permukaan oral ke permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga sering disebut dengan timun laut. Tetapi konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain dan memiliki tubuh halus dan lunak serta tergolong memiliki bagian bagian tubuh yang berkelipatan lima dengan sistem ambulakral. Mentimun laut mempunyai tentakel di bagian oral yang berjumlah 10-30 buah. Tubuhnya terdapat kaki ambulakral dengan fungsi untuk bergerak dan bernapas. Pergerakan dilakukan dengan kontraksi otot ditubuhnya.
Berdasarkan pengamatan Holothuria edulis memilki warna tubuh coklat muda dibagian dorsal dengan garis – garis hitam, serta berwarna hitam dibagian ventral. Bentuk tubuhnya bulat pada bagian penampang tubuh dan pada sisi ventral cenderung datar dan lubang anus bulat. Posteriornya berupa anus dan anteriornya berupa mulut. Holothuria edulis meiliki simetri tubuh radial. 

KLADOGRAM 
 
 
Kladogram 1. Kladogram Dari Filum Mollusca
Kladogram 2. Kladogram Dari Filum Echinodermata
  KESIMPULAN
                     Dari Praktikum yang telah kami mlakukan dapat disimpulkan bahwa dari filum Mollusca, spesies yang  meiliki struktur terlengkap adalah Achatina fullica dengan bagia – bagian kaki, anterior, posterior, tentakel, mata, kepala, garis pertumbuhan dan cangkang. Sedangkan dari filum Echinodermata spesies yang meiliki struktur morfologi terlengkap adalah Arbacia sp dengan bagian – bagian lempeng ambulakral, madreporit, podia dan pediselaria

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Chika Cristianti dkk. 2014. Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Basaan Satu Kecamatan Ratatotok Sulawesi Utara. JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE Vol. 3(2 ): 97-101
Kastawi, H. Yusuf dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : Universitas Negeri Malang
              Rusyana, Adun.2011.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
              Sumiati Sa’adah. 2010.Materi Pokok Zologi Invertebrata. Bandung:Alfabeta