Rabu, 09 Mei 2018

LAPORAN PRAKTIKUM ARTHROPODA


Siti Hartina
Tadris Biologi, FTIK, IAIN JEMBER
NIM : T20158017
ABSTRAK
Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dalam pengamatan yang kami lakukan pada hari Senin, 24 April  2018, kami memilih spesimen insekta (Valanga migricornis dan Eurema daura), specimen crustacea (Penaeus sp) dan specimen Arachnida (laba – laba) sebagai objek pengamatan. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen tersebut. Metode yang di gunakan adalah dengan mengindentifikasi struktur morfologinya. Dalam pengamatan ini specimen insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala dan bagian badan yang menyatu dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.
Kata kunci: Insekta/Arachnida/Crustacea/Valanga migricornis/Eurema daura/Penaeus sp
PENDAHULUAN
                Mahluk hidup di muka bumi beranekaragam. Dari yang hidup di darat, air, udara dan sebagainya, khusunya hewan. Terdapat banyak jenis hewan yang ada di  alam semesta. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang di air. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah An Nur (24) : 45 yang berbunyi :
 وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan semua jenis hewan. Bahkan ada yang berjalan diatas perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan empat kaki. Semuanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil baginya. Dalam praktikum ini, spesimen yang di amati adalah spesime Insekta, crustacea dan arachnida. Hewan tersebut merupakan, hewan yang hidup di darat dan ada ada juga yang hidup di lautan.
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Kata Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat (Barnes : 1977).
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang. Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang lentur (Hala : 2007).
Ciri-ciri umum dari Arthropoda ialah : 1) Mempunyai appendage yang beruas. 2) Tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas. 3) Tubuh dibungkus oleh zat chtine, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar). 4) Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. 5) Sistem syaraf tangga tali. 6) Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel. Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu : 1) Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. 2) Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata. 3) Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton (Rusyana : 2011).
            Arthropoda dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas. Sedangkan pada praktikum yang kami lakukan menggunakan 4 spesimen yang tergolong dalam 3 kelas yaitu Insekta yang merupakan sub filum dari Hexapoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida yang tergolong dalam subfilum Chelicerata.
METODE PENELITIAN
  Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya adalah : pinset, papan seksi sebagai tempat meletakkan specimen yang akan di amati. Kaca pembesar (loup) untuk mengidentifikasi struktur morfologi spesimen yang diamati. Buku identifikasi sebagai panduan dalam melakukan pengamtan. Dan yang terakhir lembar pengamatan & alat tulis sebagai alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan diantaranya : spesimen insekta (Valanga migricornis dan Eurema daura), specimen crustacea (Penaeus sp) dan specimen Arachnida
Waktu dan Tempat Praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 bulan April tahun 2018. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER pada pukul 10.30-12.00 WIB.
Prosedur Kerja
Untuk pengamatan pada praktikum ini. Pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya meletakkan spesimen di atas papan seksi, setelah itu mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (lup) untuk memperjelas struktur morfologi specimen. Setelah diamati mencatat karakter morfologi yang meliputi : bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh,  dan ukuran tubuh. Setelah mengamati,  menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuhnya. Selanjutnya menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan menulis kunci  identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Dan terakhir yaitu menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1 : Hasil Pengamatan
PEMBAHASAN
1.       KLASIFIKASI (Valanga migricornis)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Insekta
Ordo                : Orthoptera
Familia             : Acrididae
Genus              : Valanga
Spesies             : Valanga  migricornis
              Valanga  migricornis merupakan kelas Insekta. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Kaput/kepala memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli) (Erwin : 2011).
Pada praktikum yang telah kami lakukan pada belalang (Valanga  migricornis) memiliki tubuh berwarna coklat. Memiliki panjang tubuh 6 cm dan lebar 1 cm. Rangka luar yang terdiri dari kitin menutupi seluruh bagian tubuhnya.Terdapat 3 bagian tubuh yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat dua buah mata majemuk, tiga buah mata tunggal (oselus), sepasang antena dan alat-alat mulut. Alat-alat mulut terdiri dari bibir atas (labium), dan bibir bawah.
Pada Valanga  migricornis memiliki segmen. Masing-masing segmen tersebut mempunyai sepasang kaki. Segmen kaki dari bagian pangkal ke ujung tersusun sebagai berikut: coxa, trochanter, frmur, tibia, dan tarsus (kadang-kadang satu segmen). Selain itu pada bagian kaki terdapat bagian kaki depan dan juga terdapat kaki tengah. Pasangan sayap depan terlihat tebal menutupi pasangan sayap belakang yang seperti membran.
2.       KLASIFIKASI (Eurema daura)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Insekta
Ordo                : Lepidoptera
Familia             : Pieridae
Genus              : Eurema
Spesies             : Eurema daura
              Eurema daura atau yang sering disebut dengan kupu-kupu merupakan hewan yang termasuk dalam kelas insekta.  Hidupnya didaratan dan terbang bebas di udara karean memiliki sepasang sayap. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.
Pada praktikum yang telah kami lakukan Eurema daura memiliki warna tubuh coklat dengan panjang tubuh 2,5 m. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dengan sedikit bola bundar di ujungnya. Memilki dua mata majemuk yang terdiri dari banyak lensa hexagonal.  Selain itu terdapat labium atau bibir atas, dan labial palpus.
Pada Eurema daura memiliki sayap dengan panjang 4 cm, sayap pada bagian belakang memiliki panjang 2,8 cm dan sayap pada bagian depan memilki panjang 1,2 cm.
3.       KALSIFIKASI (Penaeus sp)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Crustacea
Ordo                : Deapoda
Familia             : Penaldae
Genus              : Penaeus
Spesies             : Penaeus sp
Penaeus sp atau yang sering disebut dengan kupu- kupu merupakan hewan yang termasuk dalam kelas crustacea. Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial.
Berdarakan praktikum yang telah dilakukan Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax. Bagian badan dan abdomen Penaeus sp memiliki 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang/ swimming legs) yang berjumlah 4 dan kaki untuk berjalan/ walking legs yang berjumlah 5. Panjang badan Penaeus sp adalah 10 cm dengan lebar 2,5 cm.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum.
Pada bagian kepala Penaeus sp memiliki sepasang mata majemuk, selain itu juga terdapat sepasang antena dan memiliki sepasang sirip kepala (scophocerit) dan sepasang alat pembantu rahang (maxilliped). Selain itu Penaeus sp meilki telson.
4.       KALSIFIKASI (Laba-laba)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas                : Arachnida
Ordo                : Araneae
Familia             : Polcidae
         Dari praktikum yang kami lakukan spesies dari laba – laba yang diamati tidak di temukan. Sehingga kami hanya mampu mengidentifikasi sampai tingkat family. Tubuh laba- laba  terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. chepalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).
Pada chepalotoraks terdapat sepasang Chelicera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), sepasang mata dan empat pasang kaki untuk berjalan. 
KLADOGRAM
Gambar1. Kaldogram Hasil Pengamatan Arthropoda

KESIMPULAN
Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Arthropoda dibagi menjadi 4 subfilum dan 16 kelas Dalam pengamatan ini specimen insekta dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kaput/kepala, toraks, dan abdomen. Spesimen crustacea dibagi menjadi dua bagian yakni kepala dan bagian badan yang menyatu dan disebut cephalothorax. Specimen arachnida terdiri dari dua bagian, yaitu chepalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. 
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Robert D. 1977. Invertebrates Zoology Third Edition. USA: Nueva Editorial Interamericana, S.A. de C.V.
Erwin, Mulyo. Binatang serangga. Jakarta: UIP , 2011
Hala, Yusminah. 2007.  Dasar Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press.
Rusyana, Adun. 2011. Zoology Invertebrata. Bandung: Alfabeta.